Amerika Serikat Tekankan Larangan Pengusiran Paksa dan Kebijakan Kelaparan di Gaza

Amerika Serikat Tekankan Larangan Pengusiran Paksa dan Kebijakan Kelaparan di Gaza

Amerika Serikat pada hari Selasa di Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan bahwa "tidak boleh ada pengusiran paksa, maupun kebijakan kelaparan di Gaza" oleh Israel, memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan berimplikasi serius di bawah hukum Amerika Serikat dan internasional. Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan bahwa "berkat intervensi Amerika Serikat, Israel telah mengambil beberapa langkah penting" menuju penanganan "krisis kemanusiaan yang tak terbantahkan" di wilayah kantong Palestina tersebut.

"Meskipun demikian, Israel harus memastikan bahwa tindakannya diterapkan sepenuhnya - dan perbaikannya berkelanjutan dari waktu ke waktu," katanya kepada Dewan Keamanan PBB.

Thomas-Greenfield menekankan keprihatinan mendalam Amerika Serikat mengenai situasi di Gaza, yang telah terkepung oleh Israel selama bertahun-tahun. Ia mencatat bahwa blokkade tersebut telah menyebabkan kesulitan ekonomi yang parah, kekurangan pangan, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan.

"Rakyat Palestina di Gaza pantas mendapatkan kehidupan yang layak dan bermartabat," katanya. "Mereka pantas mendapatkan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka."

Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk membantu warga Palestina di Gaza, termasuk dengan menyediakan bantuan kemanusiaan dan mendukung upaya pembangunan.

Pernyataan Thomas-Greenfield muncul setelah serangkaian bentrokan antara Israel dan Hamas, yang mengendalikan Gaza, dalam beberapa bulan terakhir. Bentrokan tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan properti.

Amerika Serikat secara tradisional telah menjadi pendukung kuat Israel, tetapi juga telah mengkritik kebijakan Israel di masa lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat telah meningkatkan tekanan pada Israel untuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kondisi hidup di Gaza.

Panggilan Thomas-Greenfield untuk diakhirinya pengusiran paksa dan kebijakan kelaparan di Gaza menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Amerika Serikat akan menindaklanjuti pernyataan tersebut. Amerika Serikat memiliki pengaruh yang kuat atas Israel, dan pernyataan tersebut dapat memberi tekanan pada Israel untuk mengubah kebijakannya.

Pernyataan tersebut juga dapat menjadi sinyal bahwa Amerika Serikat semakin khawatir dengan situasi di Gaza. Perkembangan ini patut diperhatikan, mengingat peran Amerika Serikat dalam konflik Israel-Palestina.