Dampak Keputusan Federal Reserve terhadap Rupiah dan Obligasi Pemerintah India
Dampak Keputusan Federal Reserve terhadap Rupiah dan Obligasi Pemerintah India
Pergerakan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global
Rupiah India dan obligasi pemerintahnya akan sangat dipengaruhi oleh keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed) minggu ini. Investor mencermati revisi hawkish pada proyeksi suku bunga AS di masa mendatang. Pada hari Jumat, rupiah ditutup pada 84.7875 terhadap dolar AS, turun 0.1% secara mingguan. Minggu lalu, rupiah bahkan menyentuh titik terendah rekor di angka 84.88. Peningkatan permintaan dolar di pasar non-deliverable forwards, bersamaan dengan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih dovish setelah pengangkatan gubernur Reserve Bank of India (RBI) yang baru, menekan rupiah minggu lalu. Intervensi RBI membantu membatasi kerugian rupiah, dan para pedagang memperkirakan bank sentral akan tetap aktif dan membatasi volatilitas yang berlebihan. Prediksi pergerakan rupiah pada minggu ini berada di kisaran 84.70 hingga 84.95.
Analisis Pasar dan Ekspektasi
Keputusan kebijakan The Fed pada hari Rabu akan menjadi sorotan utama. Investor akan mengamati dot plot untuk menilai apakah proyeksi suku bunga median menunjukkan pergeseran hawkish dalam pandangan bank sentral AS. Keputusan kebijakan Bank of Japan (BOJ) pada hari Kamis juga akan menjadi fokus, dengan ekspektasi bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap tidak berubah.
Dilip Parmar, analis riset valuta asing di HDFC Securities, memperkirakan rupiah akan mengalami peningkatan volatilitas minggu ini dan diperdagangkan "antara 84.60 dan level psikologis penting 85". Sementara itu, imbal hasil obligasi benchmark 10 tahun berakhir pekan lalu di 6.7282%. Pedagang memperkirakan imbal hasil akan tetap berada di kisaran 6.70% - 6.80% minggu ini, dengan fokus utama pada keputusan The Fed. Minggu lalu, imbal hasil sebagian besar tidak berubah di tengah banyaknya peristiwa yang meliputi data inflasi India dan AS serta pengangkatan gubernur RBI yang baru. Imbal hasil obligasi menurun karena spekulasi meningkat bahwa RBI dapat memangkas suku bunga pada Februari setelah pergantian kepemimpinan.
VRC Reddy, kepala perbendaharaan di Karur Vysya Bank, menyatakan, "Perubahan kepemimpinan di RBI dapat menyebabkan asumsi pasar awal bahwa pemotongan suku bunga pada pertemuan kebijakan Februari lebih mungkin terjadi. Namun, penting untuk dicatat bahwa keputusan kebijakan moneter akhir akan bergantung pada tren inflasi dan pergerakan mata uang yang berlaku."
Pasar juga akan menantikan risalah pertemuan bank sentral pada bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mendapatkan petunjuk tentang lintasan suku bunga. Awal bulan ini, RBI mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah tetapi memangkas rasio cadangan kas bank sebesar 50 basis poin.
Perhatian terhadap Investor Asing dan Data Ekonomi
Pedagang juga akan memantau selera investor asing, karena mereka telah menjadi pembeli signifikan obligasi India dalam beberapa hari terakhir. Data ekonomi makro juga akan menjadi penentu pergerakan pasar. Beberapa data penting yang akan dirilis meliputi:
- Data PMI Manufaktur, Jasa, dan Komposit HSBC Flash India Desember: 16 Desember, Senin (10:30 pagi IST)
- Data PMI Manufaktur, Jasa, dan Komposit S&P Global Flash AS Desember: 16 Desember, Senin (20:15 WIB)
- Penjualan Eceran AS November: 17 Desember, Selasa (19:00 WIB)
- Produksi Industri AS November: 17 Desember, Selasa (19:45 WIB)
- Dimulainya Pembangunan Perumahan AS November: 18 Desember, Rabu (19:00 WIB)
- Keputusan Kebijakan Moneter Federal Reserve AS: 19 Desember, Kamis (00:30 WIB) (polling Reuters: penurunan 25 bps)
- Keputusan Suku Bunga Bank of Japan: 19 Desember, Kamis (polling Reuters: tidak ada perubahan yang diharapkan)
- Keputusan Suku Bunga Bank of England: 19 Desember, Kamis (polling Reuters: tidak ada perubahan yang diharapkan)
- PDB Akhir AS Juli-September: 19 Desember, Kamis (19:00 WIB) (polling Reuters 2,9%)
- Klaim Pengangguran Mingguan Awal AS hingga 9 Desember: 19 Desember, Kamis (19:00 WIB)
- Indeks Bisnis Philly Fed AS Desember: 19 Desember, Kamis (19:00 WIB)
- Penjualan Rumah Bekas AS November: 19 Desember, Kamis (20:30 WIB)
- Risalah Pertemuan Desember Reserve Bank of India: 20 Desember, Jumat (17:00 WIB)
- Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS November, indeks PCE inti: 20 Desember, Jumat (19:00 WIB)
- Sentimen U Mich AS Desember: 20 Desember, Jumat (20:30 WIB)
Kesimpulannya, pergerakan rupiah dan obligasi pemerintah India minggu ini akan sangat bergantung pada keputusan The Fed dan data ekonomi makro yang akan dirilis. Volatilitas diperkirakan akan meningkat, dan para pelaku pasar perlu mencermati perkembangan dengan saksama.