Desakan Perdana Menteri Prancis terhadap Bank Sentral Eropa: Akselerasi Pemotongan Suku Bunga untuk Hadapi Persaingan Global

Desakan Perdana Menteri Prancis terhadap Bank Sentral Eropa: Akselerasi Pemotongan Suku Bunga untuk Hadapi Persaingan Global

Kekhawatiran atas Pertumbuhan Ekonomi Eropa

Perdana Menteri Prancis, Francois Bayrou, mendesak Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempercepat pemotongan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Eropa. Ia berpendapat bahwa langkah ini krusial untuk menghadapi persaingan sengit dari negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Bayrou, dalam wawancara dengan surat kabar La Tribune Dimanche, mempertanyakan keaktifan ECB dalam mendukung aktivitas ekonomi negara-negara di zona euro. Pernyataan ini terbilang cukup jarang disampaikan oleh seorang pemimpin Prancis terkait kebijakan moneter.

Bayrou menekankan perlunya ECB untuk segera menurunkan suku bunga. Menurutnya, keengganan ECB untuk bertindak akan menempatkan Eropa dalam posisi yang tidak setara dalam persaingan global. Pernyataan ini muncul setelah ECB memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis, menjadikannya pemotongan kelima sejak Juni. Suku bunga yang dibayarkan oleh bank sentral pada simpanan kini turun menjadi 2,75% dari 3,0%.

Suku Bunga Tinggi dan Dampaknya pada Pertumbuhan Ekonomi

Meskipun terjadi pemotongan suku bunga, tingkatnya masih jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum krisis inflasi yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan lonjakan harga energi. Hal ini mengakibatkan biaya pinjaman yang lebih mahal bagi rumah tangga dan perusahaan, sehingga menekan pertumbuhan ekonomi. Situasi ini semakin diperparah dengan inflasi di Prancis yang kini berada di bawah target 2% ECB, meskipun masih lebih rendah dibandingkan zona euro secara keseluruhan yang mencapai 2,4%. Angka pengangguran di Prancis juga kembali meningkat, dan ekonomi Prancis mengalami kontraksi sebesar 0,1% pada kuartal terakhir tahun 2024.

ECB Terlalu Lambat Menurunkan Suku Bunga?

Beberapa ekonom bahkan mempertanyakan apakah ECB terlalu lamban dalam menurunkan suku bunga. Mereka berpendapat bahwa suku bunga yang masih tinggi membatasi pertumbuhan, meskipun zona euro berada di ambang resesi, ekonomi Jerman mengalami kontraksi, dan inflasi mulai mereda. Pertanyaan ini semakin relevan mengingat dampak suku bunga tinggi terhadap perekonomian negara-negara di zona euro. Kebijakan moneter yang ketat di tengah perlambatan ekonomi menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Persaingan Global dan Kebutuhan Adaptasi Kebijakan

Pernyataan Bayrou menunjukkan kekhawatiran yang lebih luas tentang daya saing Eropa dalam ekonomi global. Persaingan dengan kekuatan ekonomi seperti Amerika Serikat dan Tiongkok menuntut kebijakan yang lebih agresif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri di Eropa. Keengganan ECB untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dapat menghambat upaya tersebut dan meningkatkan risiko keterbelakangan ekonomi Eropa di panggung dunia. Diperlukan strategi yang komprehensif, yang tidak hanya berfokus pada kebijakan moneter, tetapi juga mencakup kebijakan fiskal dan struktural yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Situasi Politik Dalam Negeri Prancis dan Anggaran Negara

Selain isu kebijakan moneter, Bayrou juga menegaskan akan menggunakan kekuasaan konstitusional khusus untuk meloloskan anggaran negara Prancis. Hal ini diperlukan karena Prancis memasuki tahun 2025 tanpa anggaran resmi akibat jatuhnya pemerintahan sebelumnya. Situasi politik dalam negeri ini menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi Prancis, yang membutuhkan stabilitas politik untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi. Penggunaan kekuasaan khusus ini, meskipun penting untuk menjaga jalannya pemerintahan, juga menunjukkan ketidakpastian politik yang dapat memengaruhi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi. Stabilitas politik menjadi faktor kunci dalam keberhasilan upaya pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing global. Tanpa stabilitas tersebut, sulit bagi pemerintah untuk menerapkan kebijakan ekonomi yang efektif dan konsisten.

Kesimpulan: Tantangan Multifaceted bagi Eropa

Secara keseluruhan, pernyataan Bayrou menyoroti tantangan multifaceted yang dihadapi Eropa saat ini. Tidak hanya menghadapi perlambatan ekonomi dan persaingan global yang ketat, tetapi juga tekanan politik dalam negeri. ECB dihadapkan pada dilema untuk menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan dukungan pertumbuhan ekonomi. Kegagalan untuk menemukan keseimbangan yang tepat dapat mengakibatkan dampak negatif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Eropa dan daya saingnya di panggung global. Diperlukan koordinasi yang erat antara kebijakan moneter, fiskal, dan struktural untuk mengatasi tantangan ini secara efektif.