Dinamika Pasar Mata Uang Global: Menjelang dan Setelah Penundaan Tarif Trump

Dinamika Pasar Mata Uang Global: Menjelang dan Setelah Penundaan Tarif Trump

Pasar mata uang dunia menyaksikan perubahan dramatis pada awal pekan ini, didorong oleh keputusan Presiden Trump untuk menangguhkan tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko. Setelah mengalami penurunan tajam hingga mencapai level terendah dalam beberapa tahun, dolar Kanada, peso Meksiko, dan euro menunjukkan penguatan yang signifikan pada hari Selasa, meskipun tetap stabil relatif terhadap dolar AS.

Dampak Penundaan Tarif terhadap Mata Uang Utama

Keputusan Trump untuk menunda tarif selama 30 hari, yang diiringi dengan kesepakatan untuk meningkatkan penegakan hukum di perbatasan antara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, menghasilkan peningkatan sentimen risiko di pasar. Pernyataan dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum yang mengkonfirmasi kesepakatan ini turut menenangkan kekhawatiran akan perang dagang yang meluas. Meskipun begitu, para analis tetap mengingatkan akan potensi ketidakpastian yang masih membayangi. TD Securities, dalam catatannya, menyatakan bahwa sentimen risiko memang membaik, namun kekhawatiran perdagangan dapat kembali menekan pasar jika tidak ada tanda-tanda kemajuan nyata menuju kesepakatan permanen hingga akhir bulan. Mereka bahkan memprediksi peningkatan premi risiko dalam pasar valuta asing (valas) terkait dengan gangguan perdagangan yang terus terjadi.

Analisis Pergerakan Dolar AS terhadap Mata Uang Utama Lainnya

  • Dolar AS terhadap Dolar Kanada (USDCAD): Pasangan mata uang ini relatif stabil di angka C$1.4435 pada pukul 0015 GMT, setelah mengalami penurunan 0.85% pada hari Senin. Meskipun sempat melonjak hingga C$1.4792—level tertinggi sejak 2003—TD Securities memperkirakan penurunan USDCAD akan singkat dan dangkal, memprediksi kenaikan hingga C$1.50 pada akhir Maret. Prediksi ini didasarkan pada kondisi makro ekonomi Kanada yang relatif lemah dan ketidakpastian perdagangan.

  • Dolar AS terhadap Peso Meksiko (USDMXN): Dolar AS menguat 0.3% terhadap peso Meksiko, mencapai 20.3939 MXN. Namun, ini terjadi setelah penurunan tajam 1.7% pada hari Senin, di mana dolar AS sempat mencapai level tertinggi hampir tiga tahun di angka 21.1882 MXN. Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior di Capital.com, berpendapat bahwa penarikan diri Trump dari penerapan tarif menunjukkan bahwa tarif tersebut kemungkinan besar merupakan taktik negosiasi, dan penerapan penuhnya tidak mungkin terjadi.

  • Dolar AS terhadap Yuan Cina (USDCNY): Dolar AS menguat 0.15% terhadap yuan Cina di pasar luar negeri, mencapai 7.3126 CNY, setelah mengalami penurunan 0.18% pada hari sebelumnya. Penguatan ini terjadi setelah dolar AS sempat mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di angka 7.3765 CNY. Perlu diingat bahwa pasar yuan di daratan Cina masih tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek.

  • Dolar AS terhadap Dolar Australia (USDAUD): Dolar Australia sedikit melemah 0.2% terhadap dolar AS, mencapai $0.6214, setelah mengalami pemulihan tajam dari posisi terendah $0.60886. Dolar Australia sering kali bertindak sebagai proksi likuiditas untuk yuan Cina.

  • Dolar AS terhadap Euro (USDEUR): Euro melemah 0.2% terhadap dolar AS, mencapai $1.0323, setelah pulih dari level terendah sejak November 2022 di angka $1.0125 pada hari Senin.

  • Dolar AS terhadap Poundsterling (USDGBP): Poundsterling melemah 0.2% terhadap dolar AS, mencapai $1.2427, setelah mengalami kenaikan 0.4% pada sesi sebelumnya. Meskipun Trump mengisyaratkan bahwa Uni Eropa mungkin menjadi target berikutnya, Britania Raya tampaknya akan terhindar dari tarif impor.

  • Dolar AS terhadap Yen Jepang (USDJPY): Dolar AS menguat 0.4% terhadap yen Jepang, mencapai 155.35 JPY. Permintaan terhadap yen Jepang, mata uang safe-haven, menurun seiring dengan perubahan narasi perang dagang.

Peran Bitcoin di Tengah Ketidakpastian Pasar

Bitcoin, sebagai aset kripto terkemuka, menunjukkan stabilitas dengan harga sekitar $101,454 setelah pulih dari posisi terendah sesi di $91,439.89. Kestabilan ini mungkin mencerminkan perannya sebagai aset lindung nilai dalam situasi pasar yang bergejolak.

Kesimpulan: Ketidakpastian Tetap Ada

Meskipun penundaan tarif telah meredakan ketegangan jangka pendek, ketidakpastian masih membayangi pasar mata uang global. Kemajuan nyata dalam negosiasi perdagangan akan menjadi penentu utama pergerakan pasar ke depan. Perkembangan selanjutnya dalam hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara lainnya akan terus mempengaruhi dinamika mata uang global.