Dukungan China terhadap Perdamaian di Ukraina dan Isu Palestina
Dukungan China terhadap Perdamaian di Ukraina dan Isu Palestina
Posisi China Terkait Konflik Ukraina
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam pidatonya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Selasa lalu, menegaskan dukungan penuh negaranya terhadap segala upaya yang mengarah pada perundingan damai di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan menyusul pertemuan pejabat Rusia dan Amerika Serikat di Arab Saudi, di mana kedua negara sepakat untuk melanjutkan upaya mengakhiri perang. Wang secara tegas menyatakan, "China mendukung semua upaya yang kondusif untuk perundingan damai."
Beijing, lanjut Wang, akan terus mengikuti empat poin yang dirumuskan Presiden Xi Jinping terkait penyelesaian konflik Ukraina. Poin-poin tersebut, yang dipublikasikan oleh kantor berita Xinhua pada April tahun lalu, meliputi: menghindari pencarian keuntungan egois; tidak menambah bahan bakar ke api konflik; menciptakan kondisi untuk pemulihan perdamaian; dan mengurangi dampak negatif terhadap ekonomi dunia serta menghindari pengacauan stabilitas rantai industri dan pasokan global. Empat poin ini mencerminkan komitmen China terhadap penyelesaian damai yang berkelanjutan dan menghindari eskalasi konflik yang lebih besar. Penekanan pada stabilitas ekonomi global juga menunjukkan kesadaran China akan dampak luas perang terhadap perekonomian dunia.
Penolakan terhadap Pernyataan yang Menyinggung Palestina
Wang Yi juga menyoroti situasi di Timur Tengah, khususnya mengenai Palestina. Ia menekankan pentingnya menegakkan solusi dua negara sebagai kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina. Pidato ini merupakan tanggapan atas pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat sebelumnya yang menimbulkan kemarahan internasional. Wang dengan tegas menyatakan bahwa "Gaza dan Tepi Barat adalah tanah air rakyat Palestina, bukan komoditas tawar-menawar politik." Ia menambahkan bahwa pemerintahan Palestina oleh rakyat Palestina merupakan prinsip penting yang harus dipatuhi dalam tata kelola pasca-konflik di Gaza. Pernyataan ini menunjukkan penolakan China terhadap segala upaya yang mengabaikan hak-hak fundamental rakyat Palestina dan menganggap wilayah mereka sebagai alat negosiasi politik. Ini sekaligus menjadi penegasan dukungan China terhadap kedaulatan dan hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina.
Seruan untuk Multilateralisme dan Penolakan Sanksi Unilateral
Lebih luas lagi, Wang Yi dalam kesempatan tersebut juga berbicara tentang pentingnya multilateralitas dan peran Dewan Keamanan PBB. Ia menekankan bahwa negara-negara tidak bisa hanya berdiam diri dan menyaksikan lembaga-lembaga multilateral menjadi tidak berfungsi dan tidak efektif karena kegagalan mereka untuk bekerja sama. Ia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk "melampaui pertimbangan geopolitik yang sempit" guna memperjuangkan solidaritas dan kerja sama internasional.
Wang secara tegas mengkritik tindakan sepihak yang melanggar norma internasional. Ia menyatakan bahwa "setiap tindakan intimidasi, tipu daya, atau pemerasan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap norma dasar hubungan internasional. Setiap sanksi sepihak yang menghindari otorisasi Dewan Keamanan tidak memiliki dasar hukum, tidak dapat dibenarkan, dan bertentangan dengan akal sehat." Meskipun tidak secara spesifik menyebutkan negara atau kejadian tertentu, pernyataan ini merupakan kritik terhadap negara-negara yang menerapkan sanksi unilateral tanpa melalui mekanisme PBB, yang dianggap melanggar hukum internasional dan prinsip kerja sama multilateral. Pernyataan ini merefleksikan komitmen China terhadap hukum internasional dan perlunya mekanisme multilateral untuk menyelesaikan sengketa internasional. China, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, menekankan pentingnya peran lembaga internasional dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Pidato Wang Yi mencerminkan upaya China untuk berperan aktif dalam diplomasi global, khususnya dalam mendorong perdamaian dan kerja sama internasional, sambil secara tegas menolak tindakan sepihak dan pelanggaran norma internasional. Posisi China yang konsisten dalam mendukung perdamaian dan keadilan internasional ini semakin memperkuat peran diplomasi negara tersebut di panggung dunia. Pernyataan ini juga menggarisbawahi pentingnya peran diplomasi dan negosiasi dalam mengatasi konflik dan memastikan stabilitas global.