Ekspansi Ekspor Bahan Bakar India: Dampak dari Kapasitas Pengolahan dan Pencampuran Etanol

Ekspansi Ekspor Bahan Bakar India: Dampak dari Kapasitas Pengolahan dan Pencampuran Etanol

India, sebagai salah satu importir dan konsumen minyak mentah terbesar di dunia, tengah mengalami peningkatan signifikan dalam ekspor bensin dan solar. Lonjakan ini didorong oleh beberapa faktor utama, termasuk perluasan kapasitas pengolahan minyak mentah dan peningkatan pencampuran etanol dalam bensin domestik. Hal ini telah melepaskan pasokan bahan bakar yang melimpah untuk pasar luar negeri.

Peningkatan Kapasitas Pengolahan dan Surplus Pasokan

Para pedagang dan analis menyebutkan bahwa kilang-kilang minyak di India, yang sekitar sepertiga pasokan minyak mentahnya berasal dari Rusia, sedang meningkatkan kapasitas pengolahan dan mengarahkan surplus barel ke luar negeri. Kenaikan ekspor ini diproyeksikan akan membantu memenuhi permintaan minyak pemanas di Eropa selama musim dingin dan menopang margin penyulingan India. Hal ini terjadi setelah para penyuling beralih ke minyak mentah Rusia yang didiskon setelah Eropa dan AS memberlakukan sanksi terhadap Moskow atas invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Amerika Serikat menuduh India mengambil keuntungan dengan mengimpor minyak Rusia dengan harga lebih rendah dan menjual kembali bahan bakar olahan dengan harga lebih tinggi. Namun, India membela diri dengan mengatakan bahwa pembeliannya telah menstabilkan pasar. Konsultan Wood Mackenzie memperkirakan peningkatan pengolahan minyak mentah India tahun ini mencapai 130.000 hingga 160.000 barel per hari, sehingga totalnya menjadi sekitar 5,51 juta barel per hari. Ekspor bensin diperkirakan mencapai rekor tertinggi sekitar 400.000 barel per hari.

Sumber dari kilang minyak India yang enggan disebutkan namanya karena kebijakan perusahaan, menyatakan bahwa peningkatan ekspor disebabkan oleh melemahnya permintaan domestik selama musim hujan dan lebih sedikitnya pemeliharaan terjadwal. Penyedia data Kpler memperkirakan ekspor bensin India pada tahun 2025 akan mencapai 387.000 barel per hari, sebagian besar ditujukan ke Asia.

Priti Mehta, analis dari Woodmac, mengatakan bahwa pertumbuhan ekspor bensin didukung oleh peningkatan pangsa pencampuran etanol dalam konsumsi bensin domestik. India telah meningkatkan pencampuran etanol dalam bensin menjadi 20% tahun ini, naik dari 12% pada tahun 2023.

Reliance Industries dan Mangalore Refinery Memimpin Ekspor

Para penyuling, yang dipimpin oleh Reliance Industries dan Mangalore Refinery and Petrochemicals Ltd (MRPL), meningkatkan ekspor untuk memanfaatkan margin bensin Asia yang kuat. Margin ini telah meningkat 51% sejak awal tahun menjadi sekitar $11 hingga $12 per barel. Meskipun demikian, kedua perusahaan tersebut belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.

Lonjakan Ekspor Solar Menuju Eropa

Ekspor gasoil (solar) India juga diperkirakan akan mencapai puncak empat tahun pada tahun ini, dengan sebagian besar volume ditujukan ke Eropa untuk memenuhi permintaan pemanasan musim dingin. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan penyempitan pasokan global pada kuartal keempat karena pemeliharaan kilang besar-besaran di Eropa dan Timur Tengah. Wood Mackenzie memperkirakan ekspor gasoil India pada tahun 2025 akan mencapai 610.000-630.000 barel per hari, sementara perkiraan Kpler berada pada 560.000 barel per hari.

Peningkatan ekspor India terjadi bersamaan dengan penurunan pengiriman dari Arab Saudi yang diperkirakan akan turun 300.000 barel per hari menjadi sekitar 400.000 barel per hari pada Oktober-November karena beberapa kilang Aramco dijadwalkan untuk pemeliharaan, menurut konsultan Energy Aspects.

Sebagai tanda pergeseran ini, Reliance Industries pada akhir Agustus mengirimkan sekitar 2 juta barel solar ke Eropa menggunakan Very Large Crude Carrier (VLCC) Atokos. Langkah ini tidak biasa karena bertujuan untuk mengakomodasi volume yang lebih besar. Data pelacakan kapal dan dua pedagang bahan bakar yang berbasis di Singapura mengkonfirmasi pengiriman tersebut. Kargo solar biasanya dipindahkan dengan kapal tanker produk yang lebih kecil.

Uni Eropa menyatakan dalam paket sanksi ke-18 terhadap Rusia pada bulan Juli bahwa mereka akan berhenti mengimpor produk minyak bumi yang terbuat dari minyak mentah Rusia setelah periode transisi enam bulan. Namun, pengecualian akan tetap berlaku untuk impor dari Norwegia, Inggris, AS, Kanada, dan Swiss.

Kesimpulannya, peningkatan ekspor bensin dan solar dari India merupakan respons terhadap peningkatan kapasitas pengolahan, strategi pencampuran etanol, dan permintaan global yang tinggi, khususnya dari Eropa. Hal ini menunjukkan pergeseran dinamika pasar energi global dan peran semakin penting India dalam memenuhi kebutuhan energi dunia.