Ekspor Korea Selatan Melonjak di Desember, Catat Rekor Tahunan

Ekspor Korea Selatan Melonjak di Desember, Catat Rekor Tahunan

Ekspor Korea Selatan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada bulan Desember 2023, melampaui ekspektasi pasar dan mengakhiri tahun dengan kinerja rekor. Data perdagangan yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan peningkatan ekspor sebesar 6,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 1,4% pada bulan November dan proyeksi 4,0% dari survei Reuters terhadap para ekonom. Ini merupakan bulan ke-15 berturut-turut ekspor mengalami pertumbuhan tahunan, sekaligus peningkatan tercepat sejak September setelah empat bulan berturut-turut mengalami perlambatan di tengah kekhawatiran akan perubahan kebijakan perdagangan AS.

Pertumbuhan ini menjadi kabar gembira bagi ekonomi Korea Selatan, yang merupakan ekonomi terbesar keempat di Asia. Kinerja positif ini terjadi meskipun ada ketidakpastian global yang signifikan. Pemerintah Korea Selatan menyadari tantangan yang ada dan telah menyatakan komitmennya untuk menghadapi potensi dampak negatif. Menteri Perdagangan Ahn Duk-geun menyatakan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan sektor swasta untuk meminimalkan dampak negatif dari ketidakpastian eksternal, khususnya terkait dengan pemerintahan AS yang baru, dan memaksimalkan peluang baru yang muncul.

Ketidakpastian tersebut terutama berasal dari janji Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk mengenakan tarif besar pada impor dari tiga mitra dagang utama – Meksiko, Kanada, dan Tiongkok. Kebijakan ini berpotensi mempengaruhi perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang memiliki pabrik di negara-negara tersebut dan berdampak pada perdagangan global. Namun, pertumbuhan ekspor Korea Selatan di bulan Desember menunjukkan daya tahan ekonomi negara tersebut terhadap tekanan eksternal.

Pada tahun 2023, ekspor Korea Selatan meningkat sebesar 8,2%, pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun terakhir setelah mengalami penurunan 7,5% pada tahun sebelumnya. Total penjualan mencapai angka rekor $683,8 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan ekspor ke berbagai pasar utama.

Ekspor ke Tiongkok, yang telah menjadi pasar ekspor terbesar Korea Selatan sejak tahun 2003, meningkat sebesar 6,6% menjadi $133,0 miliar. Sementara itu, ekspor ke AS juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, mencapai $127,8 miliar, dengan peningkatan sebesar 10,5%. Pada bulan Desember saja, ekspor ke AS meningkat sebesar 5,5%, yang merupakan peningkatan tercepat sejak Agustus, dan mencatat nilai bulanan tertinggi sebesar $11,9 miliar.

Tidak hanya AS dan Tiongkok, pasar Eropa juga memberikan kontribusi positif. Ekspor ke Uni Eropa melonjak 15,1%, memperpanjang kenaikan selama lima bulan berturut-turut. Hal ini menunjukkan diversifikasi pasar ekspor Korea Selatan yang berhasil mengurangi ketergantungan pada satu atau dua pasar utama.

Sektor semikonduktor menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekspor. Ekspor semikonduktor meningkat sebesar 31,5% pada bulan Desember menjadi $14,5 miliar, juga merupakan rekor bulanan tertinggi. Namun, sektor otomotif mengalami penurunan sebesar 5,3% karena adanya pemogokan di beberapa produsen mobil besar dan keterlambatan pasokan suku cadang akibat salju lebat. Meskipun demikian, penurunan di sektor otomotif tidak cukup untuk menghambat pertumbuhan ekspor secara keseluruhan.

Keberhasilan Korea Selatan dalam mencatatkan rekor ekspor tahunan di tengah ketidakpastian global menunjukkan ketahanan dan daya saing ekonomi negara tersebut. Namun, pemerintah dan sektor swasta perlu tetap waspada terhadap tantangan yang akan datang dan terus berinovasi serta beradaptasi untuk mempertahankan momentum positif ini. Strategi diversifikasi pasar dan peningkatan daya saing produk akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global di masa mendatang. Pemantauan ketat terhadap perkembangan kebijakan perdagangan internasional, khususnya dari AS, juga sangat penting untuk mengantisipasi dan mengurangi potensi dampak negatif.