FTSE 100 Capai Rekor Tertinggi Baru di Tengah Data Ekonomi yang Kompleks
FTSE 100 Capai Rekor Tertinggi Baru di Tengah Data Ekonomi yang Kompleks
FTSE 100, indeks saham unggulan Inggris, berhasil mencapai rekor penutupan tertinggi pada hari Kamis. Kenaikan ini didorong oleh performa sektor pertahanan dan keuangan yang positif, di tengah evaluasi para investor terhadap data ekonomi kunci. Indeks ini mencatatkan kenaikan untuk hari keempat berturut-turut, dengan peningkatan sebesar 0,1%. Sebaliknya, indeks midcap mengalami penurunan sebesar 0,2%.
Respon Positif Terhadap Pertumbuhan PDB Inggris
Investor merespon positif angka Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris kuartal kedua. Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi melambat lebih sedikit dari perkiraan, meskipun menghadapi tantangan seperti tarif perdagangan AS dan pasar kerja yang lebih lemah. Ketahanan FTSE 100 ini menarik perhatian, terutama mengingat penurunan di Wall Street setelah data inflasi produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Data tersebut mengurangi harapan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.
Sektor Pertahanan dan Keuangan Menjadi Penopang Utama
Sektor dirgantara dan pertahanan memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan FTSE 100, dengan peningkatan sebesar 2%. Sektor keuangan juga memberikan dukungan kuat. Aviva, perusahaan asuransi, melonjak 2,5% ke level tertinggi dalam 17 tahun setelah menaikkan dividen interim dan melaporkan peningkatan laba operasional setengah tahun sebesar 22%. Kenaikan ini turut mendorong indeks perusahaan asuransi jiwa naik 1,5%. Indeks perusahaan asuransi non-jiwa juga meningkat 1,9%, dengan Admiral Group memimpin kenaikan sebesar 6,6% setelah melaporkan lonjakan laba sebelum pajak setengah tahun sebesar 67%.
Centrica, pemilik British Gas, juga mengalami kenaikan sebesar 3,7% setelah mengumumkan akuisisi bersama terminal LNG Grain milik National Grid dengan Energy Capital Partners (AS) senilai sekitar £1,5 miliar (sekitar $2 miliar).
Penurunan di Sektor Energi dan Pertambangan
Namun, tidak semua sektor menunjukkan performa positif. Sektor energi mengalami penurunan sebesar 1,4%. Harbour Energy memimpin penurunan dengan angka 4,8%, sementara raksasa minyak Shell turun lebih dari 1%. Sektor penambang logam industri juga mengalami penurunan sebesar 2,3%.
Beberapa nama besar, termasuk HSBC, BP, Hikma Pharmaceuticals, dan Hiscox, turun mendekati 1% karena saham mereka diperdagangkan tanpa hak atas pembayaran dividen terbaru (ex-dividend).
Pergerakan Saham Lainnya
Diploma, distributor produk teknik, turun 2,9% setelah kepala keuangannya, Chris Davies, mengundurkan diri. Kepergian mendadak seorang pejabat kunci perusahaan seringkali menjadi sinyal negatif bagi investor dan berdampak pada harga saham.
Kesimpulan: Performa FTSE 100 Mencerminkan Kompleksitas Ekonomi Global
Performa FTSE 100 yang mencapai rekor tertinggi di tengah data ekonomi yang beragam mencerminkan kompleksitas lanskap ekonomi global saat ini. Ketahanan indeks ini meskipun menghadapi tekanan eksternal, seperti tarif perdagangan AS dan inflasi yang tinggi, menunjukkan resiliensi ekonomi Inggris. Namun, kinerja sektoral yang beragam menunjukkan bahwa beberapa sektor masih menghadapi tantangan, sementara sektor lain menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Penting bagi investor untuk memantau perkembangan ekonomi secara keseluruhan dan tren sektoral untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Keberhasilan FTSE 100 dalam mencapai rekor baru juga dipengaruhi oleh faktor-faktor spesifik seperti kinerja beberapa perusahaan besar di sektor pertahanan dan keuangan, yang mampu mengatasi tekanan ekonomi global. Namun, penurunan di sektor energi dan pertambangan menunjukkan bahwa tren global masih memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pasar saham Inggris.