Gejolak Pasar Global: Tarif, Tekanan Politik, dan Masa Depan Aset AS

Gejolak Pasar Global: Tarif, Tekanan Politik, dan Masa Depan Aset AS

Pasar saham Asia dan kontrak berjangka saham AS mengalami penurunan pada hari Senin, sementara dolar melemah. Hal ini dipicu oleh kekhawatiran atas tarif impor dan kritik publik terhadap Federal Reserve (The Fed) oleh Presiden Donald Trump, yang mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi baru.

Serangan Trump terhadap The Fed dan Dampaknya

Serangkaian serangan Trump terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell, pada hari Kamis lalu, memicu ketegangan di pasar. Tim Trump bahkan mengevaluasi kemungkinan pemecatan Powell, sebuah langkah yang berdampak besar pada kemandirian bank sentral dan pasar global. Tindakan ini menambah ketidakpastian yang sudah ada di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Kebanyakan pasar tutup pada hari Jumat dan beberapa masih libur karena Hari Raya Paskah.

Kontrak berjangka S&P 500 turun 0,64% dan kontrak berjangka Nasdaq melemah 0,53%. Di Asia, Nikkei Jepang turun 1%, sementara indeks acuan Korea Selatan relatif stabil. Charu Chanana, kepala strategi investasi di Saxo, Singapura, mengemukakan, "Pasar sudah tegang karena meningkatnya ketegangan geopolitik, dan sekarang kekhawatiran meningkat bahwa potensi campur tangan Trump terhadap The Fed dapat menambah lapisan ketidakpastian lain. Setiap tanda tekanan politik terhadap kebijakan moneter dapat merusak kemandirian The Fed dan mempersulit jalan ke depan untuk suku bunga, tepat ketika investor mencari stabilitas di tengah volatilitas global."

Keraguan terhadap Aset AS dan Pengaruhnya pada Mata Uang

Tarif impor yang diterapkan Trump telah mengguncang pasar keuangan dan memicu aksi jual besar-besaran pada obligasi Treasury dan dolar AS. Hal ini menimbulkan keraguan baru terhadap kepercayaan lama akan status aset AS sebagai tempat berlindung yang aman. Kepercayaan yang goyah terhadap aset AS diperparah oleh serangan Trump terhadap The Fed, yang menyebabkan dolar AS merosot terhadap sebagian besar mata uang lainnya. Euro menyentuh level tertinggi tiga tahun, sementara yen berada di puncak tujuh bulan. Franc Swiss menguat 0,6% terhadap dolar dan berada di dekat puncak 10 tahun yang dicapainya awal bulan ini. Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan harapannya agar AS tidak menuju lingkungan di mana kemampuan bank sentral untuk menetapkan kebijakan moneter secara independen dari tekanan politik dipertanyakan.

Yield obligasi Treasury AS 10 tahun meningkat 3 basis poin menjadi 4,358% pada awal perdagangan Asia.

Musim Laporan Keuangan dan Kinerja Saham Megacap

Dengan dimulainya musim laporan keuangan AS, fokus investor minggu ini akan tertuju pada hasil dari raksasa teknologi Alphabet, pembuat chip Intel, dan pembuat mobil listrik Tesla. Ketujuh saham megacap ("Magnificent Seven") semuanya mengalami penurunan tajam pada tahun 2025, dengan Alphabet turun sekitar 20% dan Tesla turun 40%. Perusahaan dan investor sedang berjuang dengan lanskap tarif yang cenderung terus berubah seiring dengan negosiasi pemerintah Trump dengan negara lain. Meskipun Trump telah menangguhkan beberapa bea masuk impor terbesar, AS juga terlibat dalam perang dagang dengan China, ekonomi terbesar kedua di dunia. Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa AS sedang melakukan pembicaraan yang baik secara pribadi dengan China di tengah perang dagang kedua negara. Namun, duta besar China untuk AS mengatakan bahwa AS harus menunjukkan rasa hormat sebelum pembicaraan dapat dilakukan.

Emas sebagai Aset Aman dan Lonjakan Harganya

Di pasar komoditas, harga emas melonjak lebih dari 1% dan mencapai rekor tertinggi $3.370,17 per ons, meningkat 26% sejak awal tahun ini. Logam mulia ini terus mencapai rekor tertinggi tahun ini, didorong oleh aliran dana ke aset aman. Ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi global mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas sebagai perlindungan portofolio mereka. Situasi ini memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai yang efektif di tengah ketidakpastian pasar. Permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas semakin mendorong kenaikan harga emas. Para analis memprediksi bahwa harga emas masih berpotensi untuk terus meningkat di tengah berbagai faktor fundamental yang mendukung kenaikan tersebut.

Situasi ini menunjukkan kompleksitas dan saling keterkaitan pasar global. Ketidakpastian kebijakan, perang dagang, dan tekanan politik terhadap lembaga-lembaga independen menciptakan lingkungan investasi yang penuh tantangan dan memerlukan strategi yang cermat dari para pelaku pasar.