Hambatan Birokrasi Menghambat Pertumbuhan Perbankan di Amerika Serikat
Hambatan Birokrasi Menghambat Pertumbuhan Perbankan di Amerika Serikat
Kompleksitas Perolehan Izin Bank: Sebuah Hambatan Signifikan
Sebuah surat yang ditujukan kepada kepemimpinan lembaga perbankan di Amerika Serikat, yang ditulis oleh sekelompok pengacara, mendesak adanya penyederhanaan proses perolehan izin bank. Surat tersebut, yang rencananya akan dirilis pada hari Senin, menyoroti hambatan birokrasi yang signifikan yang menghambat masuknya pemain baru ke industri perbankan, khususnya di tengah dominasi perusahaan teknologi finansial (fintech). Pengacara-pengacara tersebut berpendapat bahwa "hambatan birokrasi yang hampir tak tertembus" telah menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan dan persaingan sehat di sektor perbankan. Mereka menyerukan regulasi yang lebih mendorong pembentukan bank baru untuk memperkuat daya saing industri.
Surat ini muncul di tengah harapan para eksekutif korporasi akan iklim regulasi yang pro-bisnis di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang telah berjanji untuk memangkas birokrasi yang berlebihan. Hal ini juga menyoroti kompleksitas mendapatkan izin bank baru di AS, di mana prosesnya dapat berlangsung lebih dari setahun dan melibatkan beberapa lembaga.
Angka Penerbitan Izin Bank yang Menurun: Sebuah Refleksi dari Masalah Sistemik
Bulan ini, Pelaksana Tugas Ketua Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), Travis Hill, menyatakan bahwa mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengajukan izin bank akan menjadi fokus utama regulator dalam beberapa bulan mendatang, untuk menjamin masuknya pemain baru yang sehat ke sektor ini. FDIC, Federal Reserve, dan Kantor Pengawas Mata Uang (Office of the Comptroller of the Currency) adalah tiga lembaga utama yang bertugas mengawasi sistem perbankan.
Surat tersebut mencatat bahwa antara tahun 2010 dan 2023, rata-rata hanya lima aplikasi izin bank baru yang disetujui setiap tahunnya. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 144 aplikasi per tahun antara tahun 2000 dan 2007. Meskipun lingkungan suku bunga rendah yang menekan laba industri menjadi faktor kunci di balik penurunan ini, peraturan yang memberatkan dan meningkatnya kekhawatiran akan kegagalan bank pasca krisis keuangan 2008 juga berperan penting.
Perlunya Pendekatan Regulasi yang Lebih Realistis dan Transparan
Untuk mendorong inovasi, para pengacara tersebut merekomendasikan agar regulator menetapkan tolok ukur yang realistis dan mengakui kegagalan sebagai risiko yang melekat bagi bank-bank baru. Mereka berpendapat bahwa lembaga saat ini mengharapkan setiap aplikasi untuk hampir menjamin keberhasilan, yang merupakan standar yang tidak masuk akal.
Para pelaku industri perbankan telah lama mengkritik otoritas karena menggunakan kegagalan, seperti runtuhnya tiga lembaga pemberi pinjaman pada tahun 2023, sebagai alasan untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat. Para pengacara juga menyerukan kepada lembaga-lembaga tersebut untuk meningkatkan transparansi dalam proses aplikasi dan berkomitmen pada periode peninjauan selama 120 hari.
Membuka Jalan Menuju Industri Perbankan yang Lebih Dinamis dan Kompetitif
Kesimpulannya, hambatan birokrasi yang kompleks dan standar persetujuan yang tidak realistis telah menciptakan lingkungan yang menantang bagi pertumbuhan dan inovasi dalam industri perbankan AS. Penyederhanaan proses perolehan izin bank, peningkatan transparansi, dan pengakuan atas risiko kegagalan sebagai bagian integral dari proses inovasi merupakan langkah-langkah krusial untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi persaingan dan pertumbuhan ekonomi. Hanya dengan demikian, industri perbankan AS dapat beradaptasi dengan perubahan lanskap keuangan yang didominasi oleh perusahaan fintech dan tetap kompetitif di kancah global. Penerapan regulasi yang lebih proporsional dan berorientasi pada pertumbuhan akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Perbaikan regulasi ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan jumlah bank baru, tetapi juga akan mendorong inovasi dan persaingan yang lebih sehat dalam industri. Akibatnya, konsumen dan perekonomian secara keseluruhan akan mendapatkan manfaat dari layanan perbankan yang lebih baik dan lebih beragam.