Harga emas merosot seiring menguatnya dolar AS, pasar menanti rilis data inflasi AS
Harga Emas Turun, Investor Menanti Laporan Inflasi AS
Harga emas mengalami penurunan pada hari Rabu karena dolar menguat, sementara para investor menantikan laporan inflasi AS minggu ini untuk memperoleh kejelasan mengenai besaran pemotongan suku bunga yang akan dilakukan pada bulan September.
Emas spot turun 0,4% menjadi $2.514,11 per ons pada 0313 GMT. Emas sempat mencapai rekor tertinggi $2.531,60 pada 20 Agustus. Emas berjangka AS turun 0,2% menjadi $2.549,00.
Promosi Broker InstaForex Indonesia
Pilih InstaForex Indonesia sebagai broker Anda untuk pengalaman trading emas yang andal dan menguntungkan. Dapatkan fitur-fitur canggih, dukungan pelanggan yang responsif, dan berbagai instrumen perdagangan emas untuk meningkatkan portofolio investasi Anda.
Dolar Menguat, Kurangi Daya Tarik Emas
Indeks dolar naik 0,1%, menurunkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang asing. "Pasar tampaknya sedang menunggu katalis untuk memicu terobosan bullish potensial di atas level $2.532," kata Kelvin Wong, Analis Pasar Senior Asia Pasifik OANDA.
Tren Jangka Pendek dan Jangka Panjang Emas
Tren jangka pendek untuk emas tetap kuat, dengan potensi mencapai rekor tertinggi baru. Dalam jangka panjang, emas mungkin menghadapi resistensi di kisaran $2.585 hingga $2.595, tambah Wong. Peserta pasar menantikan rilis data belanja konsumsi pribadi AS, ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, pada hari Jumat.
Prospek Pemotongan Suku Bunga Fed
Menurut CME FedWatch, para pedagang telah memperkirakan sepenuhnya pelonggaran Fed untuk bulan depan, dengan peluang 67% pemotongan 25 basis poin dan peluang sekitar 33% pemotongan 50 basis poin yang lebih besar. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah.