Harga Emas Stabil Setelah Penurunan Akibat Gencatan Senjata Israel-Iran

Harga Emas Stabil Setelah Penurunan Akibat Gencatan Senjata Israel-Iran

Pasar emas menunjukkan sedikit perubahan pada hari Rabu setelah mengalami penurunan pada sesi sebelumnya. Perbaikan selera risiko menyusul gencatan senjata antara Israel dan Iran menjadi faktor utama penurunan tersebut. Perhatian pasar kini beralih ke data ekonomi AS yang akan segera dirilis.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas spot sedikit berubah, tercatat pada $3,325.56 per ounce pada pukul 1045 GMT. Pada hari Selasa, harga emas mencapai titik terendah dalam lebih dari dua minggu. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0.2%, mencapai $3,339.30.

Analisis Pasar Emas

Giovanni Staunovo, analis di UBS, menjelaskan bahwa de-eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan berkurangnya kebutuhan aset safe-haven menjadi alasan emas melepaskan keuntungan sebelumnya. Namun, ketidakpastian tentang masa depan program nuklir Iran kemungkinan akan tetap membuat investor lebih memilih untuk mempertahankan sebagian alokasi emas mereka.

Gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump antara Iran dan Israel tampaknya masih bertahan pada hari Rabu, sehari setelah kedua negara memberi sinyal bahwa perang udara mereka telah berakhir. Indeks dolar kesulitan untuk kembali ke level sebelumnya karena investor memutuskan untuk mengambil lebih banyak risiko setelah gencatan senjata tersebut. Pelemahan dolar membuat emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Pergeseran Cadangan Global dan Peranan Emas sebagai Safe Haven

Sebuah laporan menunjukkan bahwa bank-bank sentral global tengah mempertimbangkan untuk mengurangi kepemilikan dolar AS dan beralih ke emas, euro, dan yuan China untuk cadangan mereka di tengah gejolak geopolitik. Emas dipandang sebagai aset safe haven selama masa gejolak dan cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Fokus Pasar: Data Ekonomi AS

Fokus pasar saat ini tertuju pada data PDB AS kuartal pertama yang akan dirilis pada hari Kamis. Data ini akan memberikan wawasan tentang laju pertumbuhan ekonomi. Pada hari Jumat, perhatian akan beralih ke laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang merupakan indikator inflasi pilihan Federal Reserve.

Staunovo mengatakan bahwa jika data PCE lebih rendah dari ekspektasi, tekanan pada Fed untuk memangkas suku bunga akan meningkat dan membantu harga emas. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada anggota Kongres pada hari Selasa bahwa tarif yang lebih tinggi dapat mulai meningkatkan inflasi pada musim panas ini. Sementara itu, data menunjukkan kepercayaan konsumen AS menurun secara tak terduga pada bulan Juni.

Pergerakan Harga Logam Mulia Lainnya

Harga perak spot turun 0.6% menjadi $35.70, platinum turun 1.7% menjadi $1,294.06, sementara palladium turun 2% menjadi $1,044.92.

Kesimpulan

Harga emas menunjukkan stabilitas setelah penurunan sebelumnya, didorong oleh gencatan senjata Israel-Iran dan peningkatan selera risiko. Namun, ketidakpastian geopolitik dan data ekonomi AS yang akan datang tetap menjadi faktor kunci yang akan mempengaruhi pergerakan harga emas ke depan. Pergeseran fokus investor ke data ekonomi AS, khususnya PDB dan laporan PCE, akan menjadi penentu arah harga emas dalam jangka pendek. Peran emas sebagai safe haven dan potensi penurunan suku bunga oleh Fed juga akan terus mempengaruhi dinamika pasar emas.