Indikator Ekonomi yang Kontroversial: Penurunan Penerima Bantuan Pangan dan Realitas yang Tersembunyi

Indikator Ekonomi yang Kontroversial: Penurunan Penerima Bantuan Pangan dan Realitas yang Tersembunyi

Presiden Donald Trump baru-baru ini menyoroti penurunan jumlah penerima bantuan pangan federal sebagai bukti keberhasilan kebijakan ekonominya. Klaim ini, yang diulang di berbagai forum, menyebutkan bahwa ratusan ribu warga Amerika telah "terangkat" dari program bantuan pangan. Namun, interpretasi data ini, menurut para ekonom dan peneliti, jauh lebih kompleks daripada yang disajikan secara sepintas.

Klaim Pemerintah dan Data yang Mendukungnya

Pemerintah Trump mengklaim bahwa penurunan penerima Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP), atau yang lebih dikenal sebagai bantuan pangan, adalah hasil langsung dari kebijakan ekonomi yang sukses, termasuk pemotongan pajak, deregulasi, dan pemanfaatan energi Amerika. Juru bicara Gedung Putih bahkan menyebutkan angka penurunan sebesar 800.000 penerima antara Januari dan Juni, dan mengaitkannya dengan kebijakan presiden. Klaim ini didasarkan pada data yang menunjukkan penurunan jumlah peserta SNAP. Data dari Departemen Pertanian AS (USDA) menunjukkan bahwa jumlah penerima bantuan pangan memang mengalami penurunan pada periode tersebut. Namun, penting untuk dicatat bahwa data ini masih bersifat sementara dan dapat direvisi.

Kompleksitas di Balik Angka: Lebih dari Sekadar Pertumbuhan Ekonomi

Meskipun jumlah penerima SNAP menurun, berbagai faktor lain perlu dipertimbangkan. Peneliti dan ekonom menekankan bahwa jumlah penerima bantuan pangan cenderung berkorelasi dengan tingkat kemiskinan secara keseluruhan. Ketika pendapatan meningkat, lebih sedikit orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa membandingkan perubahan bulanan dalam jumlah penerima SNAP dalam jangka waktu yang relatif singkat dapat menyesatkan. Fluktuasi bulanan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perekrutan musiman, perubahan kelayakan, dan bencana alam. Sebagai contoh, Badai Helene menyebabkan lonjakan pendaftaran SNAP di North Carolina dan Georgia pada musim gugur tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Ekonomi yang Melambat dan Dampaknya pada Pekerja Berupah Rendah

Meskipun pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan peningkatan selama musim semi, pasar kerja menunjukkan tanda-tanda perlambatan dalam beberapa bulan terakhir. Tingkat pengangguran juga sedikit meningkat. Data terbaru menunjukkan bahwa meskipun ada penambahan lapangan kerja, sektor-sektor yang banyak mempekerjakan pekerja berupah rendah, seperti manufaktur, transportasi, dan pergudangan, mengalami kehilangan pekerjaan. Selain itu, pertumbuhan upah bagi pekerja berupah rendah juga melambat. Data menunjukkan bahwa upah untuk kelompok seperempat terbawah berpenghasilan meningkat lebih lambat dibandingkan dengan kelompok seperempat teratas.

Peran Bank Makanan dan Tingkat Kerawanan Pangan yang Berkelanjutan

Sementara pemerintah menyoroti penurunan penerima SNAP, bank makanan melaporkan peningkatan permintaan. Feeding America, organisasi kelaparan terbesar di negara itu, melaporkan bahwa sebagian besar bank makanan yang mereka layani mengalami peningkatan permintaan pada paruh pertama tahun ini. Fakta ini menunjukkan bahwa banyak orang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka, bahkan jika mereka tidak lagi memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan SNAP. Sekitar 37% orang yang dilayani oleh Feeding America berpenghasilan terlalu tinggi untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan SNAP, tetapi masih bergantung pada bank makanan setempat.

"Jurang Manfaat" dan Tantangan yang Dihadapi Keluarga Berpenghasilan Rendah

Banyak keluarga berpenghasilan rendah menghadapi "jurang manfaat," di mana sedikit peningkatan pendapatan dapat menyebabkan hilangnya bantuan SNAP, bahkan jika pendapatan mereka masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kehilangan ratusan dolar bantuan dapat menjadi pukulan berat bagi keluarga yang sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan.

Perubahan Persyaratan Kerja dan Potensi Dampaknya

Pemerintahan Trump juga menerapkan persyaratan kerja baru yang ketat untuk penerima SNAP. Persyaratan ini mewajibkan orang dewasa di bawah usia 65 tahun untuk bekerja, menjadi sukarelawan, atau bersekolah minimal 20 jam seminggu untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan selama lebih dari tiga bulan, kecuali mereka memiliki anak di bawah usia 14 tahun atau memenuhi syarat untuk pengecualian disabilitas. Kantor Anggaran Kongres memperkirakan bahwa perubahan ini dapat menyebabkan jutaan orang kehilangan manfaat SNAP dalam dekade mendatang.

Kekhawatiran tentang Masa Depan dan Jaringan Keamanan Pangan

Para ahli menyatakan kekhawatiran tentang potensi dampak persyaratan kerja baru pada jaringan keamanan pangan negara. Mereka memperingatkan bahwa jutaan orang akan kehilangan manfaat SNAP dan bahwa jaringan makanan amal dan negara bagian tidak akan dapat menutupi kekurangan tersebut. Situasi ini dapat menyebabkan banyak orang kehilangan cara untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan yang di klaim pemerintah tentang kondisi ekonomi tidak serta merta dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Realitas yang ada menunjukkan bahwa masih banyak warga yang berjuang memenuhi kebutuhan pokok, khususnya pangan.