Inflasi PCE AS Melambat, Pengeluaran Konsumen Stagnan, Pertimbangan The Fed Semakin Kompleks

Inflasi PCE AS Melambat, Pengeluaran Konsumen Stagnan, Pertimbangan The Fed Semakin Kompleks

Data Inflasi Terbaru

Data inflasi terbaru dari Federal Reserve (The Fed), yang dirilis pada hari Jumat, menunjukkan kenaikan sebesar 2,8% pada bulan September dibandingkan tahun sebelumnya. Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang menjadi ukuran preferensi The Fed, mencerminkan pengeluaran konsumen untuk barang dan jasa. Indeks ini mencakup sekitar dua pertiga dari total pengeluaran nasional dan merupakan bagian penting dari output ekonomi negara. Angka ini sedikit di bawah ekspektasi pasar. Para analis yang disurvei oleh Dow Jones sebelumnya memperkirakan angka 2,9%. Sementara itu, inflasi inti, yang tidak memasukkan kategori makanan dan energi yang volatil, naik 0,3% pada bulan September dibandingkan bulan sebelumnya.

Pengeluaran Konsumen yang Stagnan Menjadi Sorotan

Di tengah data inflasi yang sedikit melambat, terdapat sinyal peringatan ekonomi lain bagi The Fed: pengeluaran pribadi tercatat datar pada bulan September. Meskipun demikian, jika tidak memasukkan sektor makanan dan energi, pengeluaran naik 0,2% dari bulan Agustus. Analis dari Capital Economics mencatat bahwa angka pengeluaran riil yang tidak berubah pada bulan September disertai dengan revisi ke bawah untuk pengeluaran riil pada bulan Agustus, dari 0,4% menjadi 0,2%. Mereka juga menambahkan bahwa dengan penurunan tajam dalam penjualan kendaraan bermotor pada bulan Oktober, kemungkinan besar akan membebani pengeluaran pada bulan tersebut, sehingga baik konsumsi maupun Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan akan melambat pada kuartal keempat. Meskipun data menunjukkan perlambatan yang nyata dalam pengeluaran konsumen, data yang lebih baru setelah Black Friday menunjukkan bahwa konsumen masih menghabiskan miliaran dolar.

Implikasi bagi Kebijakan The Fed

Rilis data ini menjadi informasi ekonomi utama terakhir yang akan diterima The Fed sebelum mengadakan pertemuan suku bunga berikutnya pada tanggal 9-10 Desember. Bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga lagi, tetapi para pembuat kebijakan The Fed telah terpecah dalam beberapa pekan terakhir mengenai apakah keadaan inflasi atau pasar tenaga kerja merupakan perhatian yang lebih mendesak. Inflasi telah meningkat setiap bulan sejak April dan saat ini berada di angka 3%. Namun, karena penutupan pemerintah baru-baru ini, data yang lebih segar tidak akan dipublikasikan hingga 18 Desember, setelah pertemuan mereka. Selain itu, data PCE yang lebih baru untuk bulan Oktober dan November belum diberikan tanggal rilis.

The Fed akan mendapatkan laporan pekerjaan resmi berikutnya pada 16 Desember, terlambat untuk pertemuan penetapan suku bunga mereka minggu depan. Awal pekan ini, laporan pekerjaan dari perusahaan pemroses gaji ADP menunjukkan kerugian bersih 32.000 pekerjaan pada bulan November, dengan usaha kecil menanggung beban terberat. Laporan itu tidak termasuk pekerjaan pemerintah lokal, negara bagian atau federal. Pengumuman PHK pada bulan November juga naik ke level tertinggi sejak pandemi Covid-19, data terpisah dari Challenger, Gray & Christmas menunjukkan Kamis.

Pertimbangan Tambahan

Data yang beragam ini menyulitkan The Fed dalam menentukan langkah kebijakan yang tepat. Di satu sisi, inflasi yang melambat dan pengeluaran konsumen yang stagnan dapat mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, pasar tenaga kerja yang relatif kuat dan inflasi yang masih di atas target The Fed dapat membuat mereka enggan untuk menurunkan suku bunga terlalu cepat.

Bagi para trader dan investor, volatilitas pasar dapat meningkat seiring dengan ketidakpastian mengenai kebijakan The Fed. Dalam kondisi pasar seperti ini, penting untuk memiliki strategi trading yang solid dan menggunakan platform yang andal. Platform seperti InstaForex menyediakan akses ke berbagai pasar keuangan, termasuk mata uang, saham, dan komoditas, yang dapat membantu trader dan investor memanfaatkan peluang yang muncul. Namun, penting untuk diingat bahwa trading dan investasi selalu melibatkan risiko, dan penting untuk melakukan riset dan analisis yang cermat sebelum membuat keputusan apa pun.