Kekhawatiran Monopoli: Merger Subsea7 dan Saipem Menuai Protes di Brasil

Kekhawatiran Monopoli: Merger Subsea7 dan Saipem Menuai Protes di Brasil

Dampak Merger terhadap Pasar Minyak dan Gas Brasil

Penggabungan Subsea7 asal Norwegia dan Saipem asal Italia, yang akan membentuk entitas baru bernama Saipem7, telah memicu kekhawatiran serius di Brasil. Exxon Mobil, perusahaan minyak dan gas raksasa Amerika Serikat, Petrobras, perusahaan minyak dan gas milik negara Brasil, dan TechnipFMC, penyedia jasa minyak dan gas, telah mengajukan petisi kepada Conselho Administrativo de Defesa Econômica (CADE), badan antitrust Brasil, untuk meninjau merger tersebut. Ketiga perusahaan tersebut berpendapat bahwa merger ini akan menciptakan konsentrasi pasar yang signifikan pada sektor jasa subsea minyak dan gas, berpotensi meningkatkan biaya dan mengurangi persaingan.

Dokumen-dokumen publik yang dilihat oleh Reuters menunjukkan bahwa petisi tersebut diajukan pada hari Kamis. Dalam pengajuannya, perusahaan-perusahaan tersebut menekankan dampak negatif yang ditimbulkan oleh dominasi Saipem7 di pasar. Mereka khawatir hilangnya persaingan akan menyebabkan pelanggan, termasuk Petrobras dan Exxon Mobil, menghadapi harga yang lebih tinggi dan pilihan yang lebih terbatas dalam mendapatkan jasa subsea.

Ancaman bagi Petrobras dan Exxon Mobil

Petrobras, sebagai perusahaan minyak dan gas terbesar di Brasil, secara langsung menyatakan kekhawatirannya akan dampak merger ini terhadap bisnis inti mereka. Ketergantungan Petrobras pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa subsea membuat mereka rentan terhadap praktik monopoli yang mungkin dilakukan oleh Saipem7. Hilangnya kompetisi berpotensi memaksa Petrobras untuk menerima biaya yang lebih tinggi dan kondisi kontrak yang kurang menguntungkan.

Exxon Mobil, meskipun bukan perusahaan milik negara Brasil, memiliki kepentingan yang signifikan di negara tersebut. Mereka menyatakan kekhawatiran khusus mengenai konsentrasi tinggi penyedia jasa subsea umbilicals, risers, and flowlines (SURF). SURF merupakan proyek-proyek krusial dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas lepas pantai, dan dominasi Saipem7 di segmen ini akan membatasi pilihan dan kemampuan tawar-menawar Exxon Mobil. Dengan sedikitnya pesaing, Exxon Mobil mungkin dipaksa untuk menerima harga yang lebih tinggi atau kualitas layanan yang lebih rendah.

Kekhawatiran TechnipFMC dan Strategi Antitrust

TechnipFMC, yang juga merupakan pemain utama di pasar jasa subsea, mengungkapkan bahwa merger tersebut akan menghambat kemampuan pemain lain untuk bersaing. Dengan bergabungnya dua perusahaan besar, Saipem7 akan memiliki kekuatan pasar yang sangat besar, mengancam kelangsungan hidup dan posisi kompetitif TechnipFMC serta perusahaan-perusahaan jasa subsea lainnya di Brasil.

CADE, badan antitrust Brasil, saat ini tengah meninjau petisi tersebut. Meskipun belum memberikan informasi tambahan di luar dokumen kasus publik, tekanan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Exxon Mobil dan Petrobras akan menjadi pertimbangan penting dalam proses pengambilan keputusan. CADE memiliki wewenang untuk memblokir merger tersebut atau untuk memaksakan tindakan korektif, seperti penjualan aset, untuk memastikan persaingan yang sehat di pasar.

Skala Saipem7 dan Potensi Dominasi Pasar

Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam merger ini telah mengumumkan bahwa Saipem7 akan memiliki order backlog sebesar 43 miliar euro (sekitar $50,6 miliar), pendapatan sekitar 21 miliar euro, dan laba inti lebih dari 2 miliar euro. Angka-angka ini menunjukkan skala operasi yang sangat besar dan potensi dominasi pasar yang signifikan. Dengan sumber daya dan portofolio proyek yang luas, Saipem7 berpotensi untuk menetapkan harga dan kondisi kontrak yang kurang menguntungkan bagi pelanggannya.

Merger ini dijadwalkan selesai pada paruh kedua tahun 2026. Namun, petisi yang diajukan ke CADE menunjukkan potensi penundaan atau bahkan pembatalan merger, tergantung pada hasil penyelidikan antitrust. Proses ini bisa berlangsung lama dan melibatkan negosiasi yang kompleks antara CADE, perusahaan-perusahaan yang mengajukan petisi, dan perusahaan yang akan merger. Keputusan akhir CADE akan memiliki implikasi signifikan bagi pasar jasa subsea minyak dan gas di Brasil, serta bagi perusahaan-perusahaan yang bergantung pada pasar tersebut.

Masa Depan Persaingan di Sektor Minyak dan Gas Brasil

Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan antitrust dalam menjaga persaingan yang sehat, khususnya di sektor-sektor industri yang vital seperti minyak dan gas. Keputusan CADE akan menjadi preseden penting, baik untuk merger di masa depan di sektor ini maupun untuk penerapan hukum persaingan di Brasil secara keseluruhan. Hasil dari penyelidikan ini akan menentukan apakah Saipem7 akan beroperasi di bawah pengawasan ketat atau dengan kekuasaan yang hampir tak terkendali di pasar jasa subsea Brasil. Ini juga akan menentukan masa depan persaingan dan akses yang adil bagi pelanggan-pelanggan di sektor minyak dan gas di Brasil.