Kembalinya Trump dan Dampaknya terhadap Pasar Global

Kembalinya Trump dan Dampaknya terhadap Pasar Global

Pasar keuangan global mengawali pekan krusial dengan dolar Amerika Serikat berada di dekat level tertinggi dua tahun terakhir. Kehadiran kembali Donald Trump di Gedung Putih, ditandai dengan pidato pelantikannya, menjadi pusat perhatian utama investor yang berupaya memahami kebijakan-kebijakannya yang akan segera diterapkan.

Dolar AS Menguat, Yen Jepang Mengikuti Tren Tersendiri

Indeks dolar, yang mengukur nilai mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di angka 109.28 pada perdagangan awal, mendekati level tertinggi 26 bulan di angka 110.17 yang dicapai pekan lalu. Kenaikan indeks ini sebesar 4% sejak pemilihan umum AS pada awal November lalu mencerminkan ekspektasi pasar terhadap kebijakan Trump yang diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, namun juga berpotensi memicu inflasi. Hal ini berimplikasi pada kemungkinan suku bunga acuan yang akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya seragam. Thierry Wizman, ahli strategi valuta asing dan suku bunga global di Macquarie, menyatakan bahwa para pedagang masih berada dalam mode "wait-and-see" terkait tarif. Bahkan, banyak yang enggan untuk mempertimbangkan kemungkinan penurunan inflasi di AS. Artinya, setiap pembahasan kembali mengenai tarif impor berpotensi mendorong dolar AS dan imbal hasil obligasi (bond yields) naik. Data inflasi inti yang sedikit lebih rendah pekan lalu, komentar dovish dari Gubernur Federal Reserve Christopher Waller, dan laporan penerapan tarif secara bertahap telah mendorong para pedagang memperkirakan kemungkinan dua kali pemotongan suku bunga tahun ini. Pasar saat ini memproyeksikan penurunan suku bunga sebesar 42 basis poin pada tahun 2025. Pergeseran ekspektasi ini menekan dolar AS pekan lalu, mencatatkan penurunan mingguan pertamanya dalam tujuh pekan.

Sementara itu, yen Jepang menguat sedikit pada hari Senin, bertahan di level tertinggi satu bulan yang dicapai pekan lalu. Para pedagang memperkirakan Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga kebijakannya pekan ini. Namun, volume perdagangan diperkirakan akan tipis mengingat penutupan pasar AS.

Gejolak Geopolitik dan Pasar Kripto

Selain situasi ekonomi makro, perkembangan di Timur Tengah juga menjadi perhatian. Pelepasan tiga sandera Israel oleh Hamas dan pembebasan 90 tahanan Palestina oleh Israel pada Minggu, sebagai bagian dari gencatan senjata setelah perang 15 bulan, turut mempengaruhi sentimen pasar.

Di sisi lain, investor kripto masih optimis, menantikan penerbitan perintah eksekutif dari Trump yang bertujuan untuk mengurangi hambatan regulasi dan mendorong adopsi aset digital secara luas. Trump, yang pernah mengkampanyekan dirinya sebagai "presiden kripto" dan mendapatkan dukungan finansial dari kalangan kripto, meluncurkan token digital pada Jumat lalu. Token tersebut sempat melonjak di atas $70, mencapai nilai pasar lebih dari $15 miliar, sebelum akhirnya diperdagangkan sekitar $42.

Antisipasi Kebijakan Trump: Hari Pertama yang Krusial

Sorotan tertuju pada kebijakan yang akan diterapkan Trump pada hari pertama masa jabatannya. Dalam sebuah rapat umum sehari sebelumnya, Trump menyatakan akan memberlakukan pembatasan ketat terhadap imigrasi dan mencabut "setiap perintah eksekutif radikal dan bodoh dari pemerintahan Biden" dalam beberapa jam setelah resmi menjabat.

Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York, menyatakan bahwa pemerintahan baru menunjukkan kesiapan untuk mengambil tindakan segera, dan tidak ada alasan untuk meragukannya. Ia juga menyinggung kemungkinan retaliasi dari beberapa negara terkait rencana penerapan tarif. Ada rumor bahwa Trump 2.0 akan langsung bertindak dengan rencana penerbitan hingga 100 perintah eksekutif pada hari pertama.

Dampak terhadap Mata Uang Lainnya

Euro naik 0,14% menjadi $1,0285 pada perdagangan awal, tetapi masih berada di dekat level terendah dua tahun yang dicapai pekan lalu. Poundsterling naik 0,12% menjadi $1,21825, di tengah prospek ekonomi Inggris yang suram. Yen Jepang terakhir diperdagangkan pada 156,18 per dolar, tidak jauh dari level tertinggi satu bulan di 154,98 yang dicapai pada Jumat lalu. Sumber-sumber Reuters menyebutkan bahwa BOJ kemungkinan akan menaikkan suku bunga kebijakannya pekan ini, kecuali jika pidato pelantikan Trump mengganggu pasar. Gubernur Kazuo Ueda dan wakilnya pekan lalu menyatakan bahwa bank sentral akan membahas kemungkinan kenaikan suku bunga, menunjukkan niat untuk menaikkan biaya pinjaman pada pertemuan kebijakan 23-24 Januari, kecuali jika pidato pelantikan Trump mengganggu pasar.

Ketidakpastian seputar kebijakan Trump yang baru akan terus menjadi faktor penggerak utama di pasar keuangan global dalam beberapa pekan mendatang. Reaksi pasar terhadap tindakan-tindakan konkret yang akan diambil oleh pemerintahan baru akan sangat menentukan arah pergerakan mata uang dan aset-aset lainnya.