Kenaikan Suku Bunga Selic di Brasil: Antara Inflasi yang Membandel dan Ketidakpastian Global
Kenaikan Suku Bunga Selic di Brasil: Antara Inflasi yang Membandel dan Ketidakpastian Global
Kenaikan Beruntun dan Dampaknya
Bank sentral Brasil menaikkan suku bunga acuan Selic sebesar 50 basis poin pada hari Rabu, menandai kenaikan keenam berturut-turut. Langkah ini mendorong biaya pinjaman ke level tertinggi dalam hampir 20 tahun, dan menciptakan ketidakpastian terhadap langkah-langkah selanjutnya di tengah ketidakpastian global dan inflasi domestik yang masih tinggi. Komite kebijakan moneter bank, yang dikenal sebagai Copom, menaikkan Selic menjadi 14,75% dalam keputusan bulat, sesuai dengan perkiraan 32 dari 35 ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Keputusan ini diambil setelah The Federal Reserve AS menahan suku bunga, namun tetap menyinggung risiko peningkatan inflasi dan pengangguran.
Pernyataan dari Copom menekankan perlunya kehati-hatian ekstra dalam langkah kebijakan moneter selanjutnya. Tahap lanjut dari siklus kebijakan moneter saat ini, serta dampak kumulatifnya yang belum teramati sepenuhnya, membutuhkan pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap data yang berdampak pada prospek inflasi. Hal ini menandakan perubahan strategi dari kenaikan agresif sebesar 100 basis poin pada tiga pertemuan sebelumnya.
Inflasi yang Menantang dan Pertumbuhan Ekonomi
Inflasi tahunan Brasil saat ini mencapai 5,49%, jauh di atas target resmi 3%. Pasar ragu bahwa inflasi akan kembali ke target bahkan hingga tahun 2028. Kenaikan suku bunga yang agresif, yang telah menambah 425 basis poin pada suku bunga acuan sejak September, menunjukkan komitmen Bank Sentral untuk menjinakkan inflasi yang membandel. Meskipun demikian, Copom mengamati "perlambatan pertumbuhan yang baru muncul," dengan indikator aktivitas ekonomi domestik dan pasar tenaga kerja yang masih menunjukkan kekuatan.
Kenaikan suku bunga Selic ke level tertinggi sejak Agustus 2006 ini menimbulkan dilema bagi pemerintah. Di satu sisi, tindakan ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi, namun di sisi lain, berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva bahkan meluncurkan beberapa langkah stimulus baru, seperti perubahan aturan yang mengatur pinjaman yang dipotong dari gaji, dalam upayanya untuk meningkatkan popularitas yang merosot.
Ketidakpastian Global dan Kebijakan Moneter
Ketidakpastian global, yang dipicu oleh tarif perdagangan AS yang telah menggelapkan prospek ekonomi terbesar di dunia, telah mendorong anggota Copom untuk menekankan perlunya kehati-hatian dan fleksibilitas yang lebih besar. Lingkungan saat ini, menurut mereka, tidak hanya membatasi kemampuan mereka untuk memberikan panduan apa pun, tetapi juga mengharuskan pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan serangkaian data yang lebih luas dan beragam untuk menilai apakah kebijakan moneter mencapai efek yang diinginkan.
Meskipun ada beberapa perkembangan inflasi yang menguntungkan sejak pertemuan kebijakan Bank Sentral Brasil terakhir, termasuk mata uang yang lebih kuat dan harga komoditas yang lebih rendah, Copom tetap waspada. Faktor-faktor eksternal, seperti gejolak geopolitik dan kebijakan moneter negara-negara lain, tetap menjadi sumber ketidakpastian yang signifikan.
Prediksi Inflasi dan Langkah ke Depan
Menimbang perubahan kondisi ekonomi makro, Bank Sentral Brasil menurunkan perkiraan inflasi 2025 menjadi 4,8%, turun dari 5,1% yang diproyeksikan pada bulan Maret. Untuk kuartal keempat tahun 2026, periode yang paling dipengaruhi oleh keputusan kebijakan moneter saat ini, bank sekarang memproyeksikan tingkat inflasi 12 bulan mencapai 3,6%, turun dari 3,7% yang diestimasi dalam laporan kebijakan moneter triwulanan yang dirilis akhir Maret.
Langkah selanjutnya dari Bank Sentral Brasil masih belum pasti. Meskipun ada perlambatan yang tampak dalam laju kenaikan suku bunga, Copom akan terus memantau perkembangan inflasi dan aktivitas ekonomi dengan cermat. Keputusan di masa mendatang akan sangat bergantung pada data ekonomi terbaru dan perkembangan global yang terjadi. Tantangan yang dihadapi Bank Sentral Brasil untuk menyeimbangkan pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan masih akan terus berlangsung dalam beberapa bulan mendatang.