Kepergian Presiden Muhammadu Buhari: Sebuah Bab Tertutup dalam Sejarah Nigeria
Kepergian Presiden Muhammadu Buhari: Sebuah Bab Tertutup dalam Sejarah Nigeria
Masa Pemerintahan dan Warisan yang Kompleks
Muhammadu Buhari, presiden Nigeria periode 2015-2023, telah meninggal dunia di London pada hari Minggu. Kabar duka ini disampaikan oleh juru bicara Presiden Bola Tinubu melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), yang menyebutkan bahwa mantan presiden tersebut menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 15:30 GMT setelah menderita sakit berkepanjangan. Kepergian Buhari pada usia 82 tahun menandai berakhirnya satu babak penting dalam sejarah politik Nigeria, sebuah babak yang ditandai oleh kompleksitas dan beragam opini. Masa kepemimpinannya, yang diawali dengan janji-janji besar untuk memerangi korupsi dan meningkatkan keamanan, meninggalkan warisan yang hingga kini masih diperdebatkan.
Dari Militer ke Politik: Sebuah Perjalanan Panjang
Sebelum menjabat sebagai presiden terpilih, Buhari telah memiliki karir militer yang panjang dan berpengaruh. Ia pernah menjabat sebagai kepala negara militer Nigeria dari Januari 1984 hingga Agustus 1985. Periode kepemimpinannya yang relatif singkat ini, meskipun ditandai dengan upaya penegakan disiplin dan anti-korupsi, juga diwarnai dengan kritik atas pendekatan otoriternya. Pengalaman ini membentuk pandangan politiknya yang kuat dan konsisten, yang kemudian menjadi landasan kampanye presidennya beberapa dekade kemudian. Transisi dari panglima militer menjadi pemimpin sipil menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lanskap politik yang dinamis, meskipun pendekatannya tetap mencerminkan latar belakang militernya.
Tantangan Kepemimpinan: Menghadapi Ekstremisme dan Ekonomi
Masa jabatan Buhari sebagai presiden sipil dipenuhi dengan tantangan besar. Nigeria, sebagai negara dengan populasi terbesar di Afrika, menghadapi ancaman serius dari kelompok ekstremis Boko Haram dan kelompok militan lainnya di wilayah timur laut. Upaya pemerintah dalam memerangi terorisme tersebut menuai hasil yang beragam, dengan keberhasilan dalam beberapa operasi militer diimbangi oleh kritik mengenai pendekatan strategi dan perlindungan warga sipil. Selain masalah keamanan, Buhari juga menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, termasuk fluktuasi harga minyak, pengangguran yang tinggi, dan ketimpangan ekonomi yang besar. Program-program ekonomi yang diluncurkan selama masa pemerintahannya mendapatkan respon yang beragam, dengan beberapa yang memuji komitmen terhadap diversifikasi ekonomi sementara yang lain mengkritik kurangnya kemajuan yang signifikan dalam mengatasi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja.
Legasi yang Beragam: Pandangan Berbeda Tentang Warisan Buhari
Warisan Muhammadu Buhari tetap menjadi subjek diskusi dan perdebatan sengit di Nigeria. Pendukungnya memuji komitmennya yang kuat terhadap anti-korupsi dan upaya untuk mengembalikan stabilitas keamanan. Mereka menekankan pentingnya kepemimpinannya dalam mengkonsolidasikan demokrasi di negara yang rawan konflik. Di sisi lain, kritikus menunjuk pada kurangnya kemajuan dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan sosial. Mereka juga menyorot kritik mengenai penanganan masalah keamanan dan kebebasan berekspresi. Perbedaan pendapat ini mencerminkan kompleksitas konteks politik dan sosial Nigeria, dan menunjukkan betapa beragamnya penilaian terhadap kepemimpinan Buhari.
Meninggalkan Kekuasaan: Transisi dan Masa Depan Nigeria
Kepergian Buhari menandai berakhirnya satu era dalam sejarah Nigeria, dan membuka jalan bagi kepemimpinan baru di bawah Presiden Bola Tinubu. Transisi kekuasaan yang relatif damai menunjukkan kekuatan demokrasi yang terus berkembang di negara tersebut, meskipun tantangan yang dihadapi tetap signifikan. Nigeria menghadapi masa depan yang masih penuh ketidakpastian, dengan berbagai permasalahan yang membutuhkan solusi inovatif dan kolaboratif. Warisan Buhari, baik positif maupun negatif, akan terus dibahas dan dianalisis oleh para sejarawan dan pengamat politik dalam beberapa tahun mendatang, membantu membentuk pemahaman yang lebih komprehensif tentang perjalanan politik Nigeria. Kepergiannya menandai sebuah akhir, tetapi juga sebuah awal – awal bagi Nigeria untuk terus berjuang menuju masa depan yang lebih baik.