Kontak Langsung SDF dengan Turki: Sebuah Lembaran Baru dalam Konflik Suriah?
Kontak Langsung SDF dengan Turki: Sebuah Lembaran Baru dalam Konflik Suriah?
Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Mazloum Abdi, dalam sebuah pernyataan mengejutkan, mengumumkan adanya kontak langsung antara SDF dan Turki. Pernyataan ini menandai babak baru dalam hubungan kedua pihak yang selama bertahun-tahun dilanda konflik dalam perang saudara Suriah yang telah berlangsung selama 14 tahun. Abdi, yang memimpin SDF—kelompok Kurdi yang mengontrol wilayah timur laut Suriah—menyatakan kesediaannya untuk meningkatkan hubungan bilateral, termasuk kemungkinan bertemu dengan Presiden Turki, Tayyip Erdogan.
Sejarah Konflik yang Panjang dan Jalan Menuju Perdamaian?
Pernyataan Abdi merupakan sebuah gebrakan diplomatik yang signifikan. SDF, yang intinya terdiri dari kelompok Kurdi, telah bertempur melawan pasukan Turki dan pemberontak Suriah yang didukung Ankara selama konflik Suriah. Hubungan kedua pihak diwarnai pertempuran sengit, di mana Turki menganggap kelompok Kurdi utama di SDF tak ubahnya dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah kelompok militan yang baru-baru ini mengumumkan pembubaran diri setelah 40 tahun konflik dengan Turki.
Meskipun demikian, Abdi menegaskan adanya saluran komunikasi langsung dengan pihak Turki, tanpa merinci durasi kontak tersebut. Ia menyatakan harapannya agar hubungan tersebut dapat berkembang lebih jauh. "Kami memiliki hubungan langsung, saluran komunikasi langsung dengan Turki, serta melalui mediator, dan kami berharap hubungan ini akan berkembang," ujar Abdi dalam wawancara dengan saluran televisi regional Shams TV.
Pihak Turki sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan Abdi. Namun, kabar mengenai usulan pertemuan antara Abdi dan pejabat tinggi Turki, seperti Menteri Luar Negeri atau kepala intelijen, beredar di media. Laporan tersebut, yang dimuat oleh situs berita Al-Monitor, dibantah oleh sumber diplomatik Turki. Sumber tersebut menyatakan klaim tersebut "tidak benar" tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Gencatan Senjata dan Prospek Perdamaian yang Rentan
Abdi menyebutkan bahwa pasukannya dan pasukan Turki telah terlibat dalam "perang panjang", namun gencatan senjata sementara telah berhasil menghentikan bentrokan selama dua bulan terakhir. Ia berharap gencatan senjata ini dapat menjadi permanen. Meskipun belum ada rencana pertemuan langsung dengan Erdogan, Abdi menyatakan keterbukaannya terhadap kemungkinan tersebut. Ia menekankan bahwa saat ini kedua belah pihak tidak dalam keadaan perang dan hubungan di masa depan dapat dikembangkan.
Situasi ini kian rumit dengan perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat pada Desember lalu, menyusul bentrokan yang terjadi ketika kelompok pemberontak bergerak menuju Damaskus. Abdi juga telah menandatangani kesepakatan pada bulan Maret dengan Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, untuk mengintegrasikan pemerintahan semi-otonom di timur laut Suriah ke dalam lembaga negara utama yang berpusat di Damaskus. Namun, Erdogan baru-baru ini menuduh SDF menghambat implementasi kesepakatan tersebut.
Bantahan Terhadap Tuduhan Keterkaitan dengan Israel dan Hubungan dengan Negara Tetangga
Dalam wawancara tersebut, Abdi juga membantah tuduhan keterkaitan SDF dengan Israel. Ia secara tegas menyatakan tidak adanya hubungan antara SDF dan Israel, meskipun menekankan dukungan SDF terhadap hubungan baik dengan negara-negara tetangga Suriah, termasuk Israel. Pernyataan ini menunjukkan upaya SDF untuk meredakan kekhawatiran regional dan internasional terkait hubungannya dengan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik Suriah.
Situasi politik di Suriah dan wilayah sekitarnya tetap kompleks dan rawan perubahan. Pernyataan Abdi tentang kontak langsung dengan Turki, meskipun masih di awal tahap, menunjukkan potensi perubahan signifikan dalam dinamika regional. Langkah selanjutnya dari kedua belah pihak akan menentukan keberhasilan upaya membangun hubungan yang lebih konstruktif dan berkontribusi pada stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut. Perjalanan menuju perdamaian masih panjang dan penuh tantangan, namun pernyataan Abdi memberikan secercah harapan bagi terciptanya solusi damai bagi konflik yang telah berlangsung lama ini.