Krisis Politik di Slovakia: Demonstrasi Massal Menentang Pemerintah Fico

Krisis Politik di Slovakia: Demonstrasi Massal Menentang Pemerintah Fico

Pemerintah Slovakia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Robert Fico tengah menghadapi gelombang protes besar-besaran. Ratusan ribu warga Slovakia turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai semakin condong ke Rusia. Demonstrasi ini merupakan yang terbesar sejak Fico kembali berkuasa pada tahun 2023, bahkan menyamai skala protes tahun 2018 yang memaksa pengunduran dirinya saat itu.

Pertemuan Rahasia dengan Putin dan Tuduhan Pengkhianatan

Salah satu pemicu utama protes adalah kunjungan rahasia Fico ke Moskow pada bulan Desember untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan ini terbilang langka bagi seorang pemimpin Uni Eropa pasca invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, dan menimbulkan kecurigaan mengenai kesetiaan pemerintah Fico terhadap sekutu-sekutunya di Eropa. Keengganan Fico untuk menjelaskan secara transparan isi pertemuan tersebut semakin memperkuat kecurigaan publik.

Tuduhan Konspirasi dan Pengusiran Warga Negara

Pemerintah Fico balik menyerang dengan menuduh pihak oposisi merencanakan kudeta untuk menggulingkan pemerintahan secara ilegal. Fico bahkan mengklaim, berdasarkan informasi dari badan intelijen, adanya kelompok pakar tak dikenal yang membantu protes anti-Rusia di Ukraina pada tahun 2014 dan Georgia tahun lalu. Ia menyatakan sedang menyiapkan daftar orang yang akan diusir dari negara, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Tuduhan ini dibantah keras oleh pihak oposisi dan kelompok sipil yang mengorganisir protes. Ketiadaan bukti yang kuat untuk mendukung klaim Fico menimbulkan pertanyaan tentang motif di balik pernyataan tersebut. Apakah ini sekadar upaya untuk mengalihkan perhatian dari protes massal atau strategi untuk membungkam kritik?

Ancaman terhadap Demokrasi dan Pergeseran Kebijakan Luar Negeri

Para kritikus menilai koalisi pemerintahan Fico yang rapuh – terdiri dari tiga partai – melemahkan nilai-nilai demokrasi di Slovakia. Kebijakan luar negeri yang bergeser menjauh dari Uni Eropa dan NATO, serta semakin dekat dengan Rusia, menjadi sorotan utama. Kelompok sipil "Mier Ukrajine" (Perdamaian untuk Ukraina), yang mengorganisir protes besar-besaran pada hari Jumat dengan slogan "Kami adalah Eropa", berencana untuk menggelar demonstrasi lebih lanjut pada tanggal 7 Februari. Mereka menilai kebijakan Fico membahayakan masa depan Slovakia sebagai bagian dari blok Eropa.

Respon Fico dan Masa Depan Pemerintah

Fico sendiri membela kebijakan luar negerinya, dengan mengatakan bahwa pemerintahnya berupaya menjalin hubungan baik dengan semua pihak. Ia menegaskan bahwa meskipun kritis terhadap beberapa kebijakan Uni Eropa, Slovakia tetap berkomitmen pada keanggotaannya di Uni Eropa dan NATO. Namun, pernyataan ini diragukan banyak pihak mengingat tindakan dan pernyataan-pernyataan kontroversial Fico belakangan ini.

Pemerintah Fico yang memegang 79 dari 150 kursi parlemen menghadapi ujian sesungguhnya. Mosi tidak percaya yang diajukan oposisi akan dibahas minggu depan. Kekuatan koalisi Fico semakin teruji dengan keluarnya beberapa anggota partai koalisi. Dua anggota partai junior dikeluarkan pada Jumat malam, dan tiga deputi dari partai koalisi junior lainnya telah meninggalkan partai tahun lalu, meskipun mereka masih mendukung pemerintah dalam beberapa voting kunci. Namun, stabilitas pemerintahan Fico tampak semakin rapuh di tengah gelombang protes yang meluas. Arah politik Slovakia di masa mendatang masih belum pasti, dan masa depan Fico sebagai Perdana Menteri pun menjadi tanda tanya besar. Apakah protes ini akan cukup untuk memaksa Fico mundur, atau apakah ia akan mampu bertahan menghadapi tekanan yang semakin meningkat? Pertanyaan ini akan terjawab dalam beberapa pekan mendatang.