Kunjungan Presiden Trump ke Markas Federal Reserve: Sebuah Tindakan Politik atau Upaya Pengawasan?
Kunjungan Presiden Trump ke Markas Federal Reserve: Sebuah Tindakan Politik atau Upaya Pengawasan?
Kunjungan Presiden Donald Trump ke markas Federal Reserve (The Fed) di Washington pada hari Kamis memicu spekulasi dan kekhawatiran mengenai independensi bank sentral Amerika Serikat. Kunjungan langka ini terjadi kurang dari seminggu sebelum pertemuan dua hari para pembuat kebijakan The Fed untuk menentukan suku bunga. Ketegangan antara pemerintahan Trump dan The Fed telah meningkat selama beberapa waktu, dengan Trump secara terbuka mengkritik Ketua The Fed, Jerome Powell, dan bahkan mengancam untuk memecatnya.
Tekanan Politik terhadap The Fed
Trump berulang kali mendesak Powell untuk menurunkan suku bunga AS. Ia bahkan menyebut Powell sebagai "orang bodoh" (numbskull) di media sosialnya. Meskipun Trump menyatakan tidak berniat memecat Powell, ancaman dan kritiknya telah menimbulkan pertanyaan mengenai independensi The Fed dan potensi intervensi politik dalam kebijakan moneter. Kunjungan ke markas The Fed, yang diumumkan oleh Gedung Putih pada hari Rabu, semakin memperkuat persepsi ini. Juru bicara The Fed menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Gedung Putih untuk memfasilitasi kunjungan tersebut.
Kunjungan ini terjadi di tengah krisis politik yang dihadapi Trump terkait penolakan untuk merilis berkas-berkas yang berkaitan dengan Jeffrey Epstein, seorang pelaku kejahatan seksual. Gedung Putih, dalam beberapa pekan terakhir, telah meningkatkan tekanan pada Powell, menuduh The Fed salah mengelola renovasi dua bangunan bersejarah senilai 2,5 miliar dolar AS. Direktur Anggaran Gedung Putih, Russell Vought, memperkirakan pembengkakan biaya mencapai "700 juta dolar dan terus bertambah," sementara Menteri Keuangan Scott Bessent meminta tinjauan menyeluruh terhadap operasi non-moneter The Fed.
Kerugian Keuangan The Fed dan Pembenaran Renovasi
Salah satu dasar kritik Gedung Putih adalah kerugian operasional The Fed, yang diakibatkan oleh mekanisme pengelolaan suku bunga kebijakan untuk melawan inflasi. The Fed melaporkan kerugian bersih komprehensif sebesar 114,6 miliar dolar AS pada tahun 2023 dan 77,5 miliar dolar AS pada tahun 2024, sebuah perubahan drastis dari keuntungan besar yang diberikan kepada Departemen Keuangan pada tahun-tahun ketika suku bunga dan inflasi rendah.
The Fed membela diri dengan menjelaskan bahwa renovasi, yang merupakan rehabilitasi penuh pertama sejak bangunan tersebut dibangun hampir seabad yang lalu, menghadapi tantangan tak terduga, termasuk pembuangan material beracun dan peningkatan biaya material dan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan. Staf The Fed memperlihatkan kepada wartawan berbagai fitur keamanan, termasuk jendela tahan ledakan, yang berkontribusi signifikan terhadap biaya. Mereka juga menjelaskan bahwa beberapa rencana awal, seperti tempat duduk di atap dan air mancur, dihapus untuk mengurangi biaya dan menghindari kesan kemewahan.
Reaksi Pasar dan Pendapat Para Senator
Reaksi pasar terhadap kunjungan Trump relatif tenang. Yield obligasi Treasury 10 tahun sedikit meningkat setelah data menunjukkan penurunan klaim pengangguran baru, menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil dan tidak membutuhkan penurunan suku bunga dari The Fed. Saham di Wall Street sebagian besar mengalami kenaikan. Namun, kritik Trump terhadap Powell dan kemungkinan pemecatannya sebelumnya telah mengguncang pasar keuangan dan mengancam pilar penting sistem keuangan global—independensi bank sentral.
Senator Cynthia Lummis, anggota Komite Perbankan Senat dari Partai Republik, mengatakan bahwa kunjungan Trump adalah "keputusan yang baik," sementara Senator Mike Rounds, juga anggota Komite Perbankan Senat dari Partai Republik, menyatakan bahwa independensi Powell "sangat penting bagi pasar," tetapi tidak melihat masalah dengan kunjungan tersebut. Ia menambahkan bahwa informasi lebih lanjut yang diperoleh presiden dari kunjungan ini dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada. Senator Tim Scott, Ketua Komite Perbankan Senat, juga turut serta dalam kunjungan tersebut.
Independensi The Fed: Sebuah Pilar Penting
Mantan ketua The Fed, Janet Yellen dan Ben Bernanke, menulis sebuah opini di New York Times yang memperingatkan bahwa kepercayaan publik terhadap independensi The Fed dalam membuat keputusan berdasarkan data dan terlepas dari politik adalah "aset nasional yang penting." Mereka menekankan bahwa kepercayaan tersebut mudah hilang. Pendapat ini didukung oleh Julie Kozack, juru bicara Dana Moneter Internasional (IMF), yang menekankan pentingnya independensi bank sentral di seluruh dunia untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan ekonomi global. Kozack juga menambahkan bahwa independensi tersebut harus diimbangi dengan akuntabilitas yang jelas kepada publik. Kunjungan Trump ke The Fed, meskipun terkesan sebagai upaya untuk menekan Powell, mungkin juga mengindikasikan kebutuhan akan transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dari bank sentral kepada publik dan pemerintah. Namun, penting untuk diingat bahwa intervensi politik yang berlebihan dapat merusak kepercayaan publik dan mengancam stabilitas ekonomi.