Mantan Presiden Rusia Medvedev: Kemenangan Trump Mungkin Buruk untuk Ukraina

Mantan Presiden Rusia Medvedev: Kemenangan Trump Mungkin Buruk untuk Ukraina

Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia dan pejabat keamanan senior saat ini, menyatakan bahwa kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS kemungkinan akan menjadi kabar buruk bagi Ukraina. Meskipun demikian, ia tidak yakin seberapa jauh Trump akan memangkas pendanaan AS untuk perang.

Medvedev, melalui akun Telegram resminya, menyatakan bahwa Trump memiliki satu kualitas yang berguna bagi Rusia: sebagai seorang pengusaha sejati, ia sangat tidak suka menghabiskan uang untuk berbagai pihak yang tidak berguna dan sekutu yang tidak berguna, untuk proyek amal yang buruk dan untuk organisasi internasional yang rakus.

Ia menambahkan bahwa otoritas Ukraina termasuk dalam kategori orang-orang yang kemungkinan tidak ingin dibiayai oleh Trump dengan jumlah besar. Medvedev menyiratkan bahwa kepemimpinan Ukraina akan berusaha menghibur diri jika kemenangan Trump dipastikan.

"Pertanyaannya adalah berapa banyak Trump akan dipaksa untuk memberikan kepada perang. Dia keras kepala, tetapi sistem lebih kuat," tulis Medvedev.

Pernyataan Medvedev ini muncul setelah Trump, kandidat dari Partai Republik, mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden 2024 setelah Fox News memproyeksikan bahwa ia telah mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Kemenangan ini akan menjadi kembalinya Trump yang mengejutkan ke panggung politik, empat tahun setelah meninggalkan Gedung Putih.

Pernyataan Medvedev mengindikasikan potensi perubahan dalam dukungan AS untuk Ukraina, yang telah menjadi fokus utama pemerintahan Biden dalam menghadapi invasi Rusia. Jika Trump menang, ia mungkin akan mengurangi dukungan finansial dan militer untuk Ukraina, yang pada gilirannya dapat berdampak besar pada kemampuan Ukraina untuk melawan Rusia.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pernyataan Medvedev ini hanya berdasarkan spekulasi. Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Trump mengenai kebijakan luar negerinya jika terpilih kembali.

Pengaruh kemenangan Trump terhadap hubungan AS-Rusia dan konflik di Ukraina masih belum pasti dan akan sangat bergantung pada kebijakan yang dijalankan oleh Trump di masa depan.