Musim Liburan 2023: Pertempuran Sengit di Tengah Konsumen yang Cermat
Musim Liburan 2023: Pertempuran Sengit di Tengah Konsumen yang Cermat
Para pengecer bersiap menghadapi musim liburan 2023 yang penuh tantangan. Konsumen menunjukkan sikap lebih berhati-hati dalam berbelanja, membandingkan harga secara cermat melalui ponsel pintar mereka untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk pakaian, elektronik, dan mainan. Situasi ini menciptakan gambaran yang beragam di antara para pemain besar di industri ritel.
Walmart: Strategi Harga Rendah dan Loyalitas Pelanggan
Walmart, sebagai salah satu pengecer terbesar, justru menaikkan target penjualan dan laba tahunannya. Mereka melaporkan bahwa sebagian besar pelanggan mereka tetap mempertahankan rencana belanja liburan mereka meskipun tahun ini merupakan tahun pemilihan umum. Keberhasilan Walmart dalam mempertahankan dan bahkan meningkatkan pangsa pasar mereka dikaitkan dengan strategi harga ultra-rendah pada barang kebutuhan pokok dan barang-barang pilihan, yang menarik minat bahkan konsumen berpenghasilan tinggi ke gerai-gerai mereka.
Target: Perlambatan Permintaan Barang Bermargin Tinggi
Sebaliknya, Target memberikan perkiraan yang jauh lebih rendah untuk kuartal liburan. Para eksekutif mereka menyatakan bahwa permintaan untuk barang-barang bermargin tinggi, seperti barang-barang rumah tangga dan elektronik, tetap lemah. Meskipun The Federal Reserve AS telah memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun, pengeluaran konsumen untuk barang-barang non-esensial tetap lesu. Analis industri memperkirakan musim belanja liburan tahun ini akan diramaikan oleh banyak penawaran diskon. Secara keseluruhan, pertumbuhan belanja liburan diperkirakan akan menjadi yang paling lambat dalam enam tahun terakhir, menurut laporan terpisah dari National Retail Federation dan Deloitte. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah jarak waktu antara Black Friday dan Natal yang hanya 26 hari tahun ini, lebih pendek dibandingkan tahun lalu yang berjarak 31 hari. Hal ini memaksa para pengecer untuk menawarkan diskon lebih awal, bahkan sejak bulan Juli saat musim belanja keperluan sekolah.
Pergeseran ke Belanja Mobile dan Pengaruh Gen Z
Perubahan signifikan lainnya adalah pergeseran yang signifikan ke belanja mobile. Konsumen Gen Z, yang terbiasa berbelanja melalui ponsel, mendorong tren ini dan cenderung memengaruhi keluarga mereka untuk melakukan hal yang sama selama liburan. Menurut perkiraan Adobe Analytics, belanja online melalui ponsel diperkirakan akan mencapai 53% dari total belanja online pada November hingga Desember, mencapai sekitar $128,1 miliar. Pertumbuhan belanja online secara keseluruhan diperkirakan akan melonjak menjadi 8,4% dari 4,9% tahun lalu, dengan pertumbuhan belanja mobile yang "menakjubkan" mencapai 12%.
Peran Influencer dan Program Loyalitas
Pengaruh influencer di media sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk sentimen dan pola belanja konsumen. Tren ini diperkirakan akan berlanjut, terutama dengan kemajuan kecerdasan buatan. Para pengecer menyadari pentingnya membangun loyalitas pelanggan, khususnya di kalangan Gen Z yang memiliki daya beli yang terus meningkat. Program loyalitas yang diperbarui, dengan manfaat seperti pengiriman gratis atau pengiriman hari yang sama, pemasaran yang dipersonalisasi, dan proses check-out yang lebih cepat di toko, menjadi senjata penting. Target, misalnya, mencatat pertumbuhan 20% dalam pengiriman hari yang sama, yang berkontribusi pada pertumbuhan penjualan digital dua digit pada kuartal ketiga. Walmart juga menawarkan keanggotaan Walmart Plus dengan harga diskon.
Tantangan Tambahan: Mogok Kerja di Pelabuhan AS
Mogok kerja di pelabuhan AS pada bulan Oktober menambah kompleksitas pada musim belanja liburan. Meskipun sebagian besar pengecer telah mengirimkan barang-barang liburan jauh sebelum mogok kerja untuk menghindari keterlambatan, permintaan yang lemah untuk barang-barang pilihan dapat mengakibatkan kelebihan persediaan menjelang tahun baru.
Pertempuran Perebutan Pelanggan Baru
Persaingan di antara para pengecer diperkirakan akan semakin sengit dalam memperebutkan pelanggan baru. Hal ini akan mendorong peningkatan promosi yang ditargetkan untuk menarik pelanggan baru dengan kecepatan yang lebih tinggi. Musim liburan 2023 akan menjadi ajang pertarungan strategi yang menarik untuk diamati, di mana kombinasi harga, program loyalitas, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen akan menjadi kunci kesuksesan.