Nilai Tukar Dolar Bertahan di Level Tinggi Menjelang Pengujian Inflasi AS
Nilai Dolar Stabil di Tengah Penantian Data Inflasi AS
Pelemahan Dolar Berlanjut
Nilai dolar AS menguat pada hari Kamis setelah mengalami penurunan yang tajam pada sesi sebelumnya. Para pelaku pasar menantikan data inflasi utama AS yang akan dirilis pada akhir minggu ini, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek suku bunga di Amerika Serikat.
Data Penting Tidak Ada, Dolar Berfluktuasi
Data inflasi AS yang diantisipasi adalah indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti, yang akan menjadi acuan utama Bank Sentral Amerika (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneter. Selain itu, pekan ini juga minim data penting yang dapat menggerakkan pasar, sehingga nilai mata uang cenderung berfluktuasi.
InstaForex: Broker Terkemuka untuk Investasi Forex
Nikmati pengalaman trading yang aman dan menguntungkan dengan InstaForex. Kami menawarkan berbagai instrumen keuangan, termasuk mata uang, komoditas, dan indeks, dengan spread yang kompetitif dan eksekusi order yang sangat cepat. Bergabunglah dengan jutaan trader yang telah mempercayai InstaForex untuk kebutuhan investasi mereka.
Dolar Menguat Setelah Melemah
Setelah mengalami penurunan 0,48% pada sesi sebelumnya, dolar AS kembali naik pada perdagangan di Asia hari Kamis. Para analis juga mengaitkan kenaikan ini dengan permintaan di akhir bulan. Euro melemah dari level tertinggi 13 bulan dan terakhir diperdagangkan pada $1,1130. Pound sterling naik 0,08% menjadi $1,3201, tetapi masih jauh dari puncaknya pada hari Selasa di $1,3269, level terkuat sejak Maret 2022.
Data Inflasi AS Diperkirakan Tidak Banyak Berpengaruh
"PCE jelas merupakan data terpenting minggu ini di AS, tetapi saya ragu itu akan secara material menggerakkan ekspektasi pasar untuk kebijakan FOMC kecuali ada kesalahan yang signifikan," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia. Pasar telah memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dari The Fed bulan depan, dengan kemungkinan sebesar 34,5% dari pemotongan yang lebih besar sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.