Pasar Asia Menguat Karena Data Pengangguran dan PDB AS Redakan Ketakutan Resesi; Investor Menilai Data Jepang
Data Ekonomi Membantu Meredakan Ketakutan Resesi, Bursa Asia Menguat
Data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) seperti klaim pengangguran awal dan angka Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua yang lebih kuat membantu meredakan kekhawatiran resesi. Pedagang di Asia menilai data ekonomi dari Jepang, termasuk inflasi di ibu kota Tokyo, yang secara luas dianggap sebagai indikator utama tren nasional.
Data Ekonomi AS Menunjukkan Ketahanan
Klaim pengangguran awal di AS turun menjadi 231.000 dari 232.000 pada minggu sebelumnya, tetapi sedikit lebih tinggi dari 230.000 yang diharapkan oleh Dow Jones. Selain itu, pertumbuhan PDB kuartal kedua direvisi lebih tinggi menjadi 3% dari tingkat awal 2,8%.
Kenalkan InstaForex Indonesia, broker andal yang menawarkan berbagai instrumen perdagangan dan platform canggih. Buka akun dengan kami hari ini dan nikmati spread kompetitif serta dukungan pelanggan yang luar biasa!
Inflasi di Jepang Menguat
Tingkat inflasi di ibu kota Jepang, Tokyo, naik menjadi 2,6% dari 2,2% pada bulan Juni, mencapai level tertinggi sejak Maret. Tingkat inflasi inti — yang tidak memasukkan harga makanan segar — naik 2,4%, lebih tinggi dari 2,2% yang diharapkan oleh jajak pendapat ekonom Reuters.
Inflasi Tokyo secara luas dianggap sebagai indikator utama tren nasional. Pengangguran di Jepang naik menjadi 2,7%, lebih tinggi dari perkiraan Reuters sebesar 2,5%. Penjualan ritel di negara tersebut naik 2,6% tahun ke tahun, lebih rendah dari pertumbuhan 2,9% yang diharapkan oleh Reuters dan kenaikan 3,8% yang direvisi yang terlihat pada bulan Juni.
Bursa Asia Menanjak
Nikkei 225 Jepang naik tipis, dan Topix naik 0,23% setelah data dirilis. Kospi Korea Selatan naik 0,55% pada perdagangan awal, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,74%. S&P/ASX 200 Australia naik 0,46%. Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 17.741, lebih rendah dari penutupan HSI terakhir di 17.786,32.