Pasar Saham China Melonjak Didorong Data Sektor Jasa yang Kuat
Pasar Saham China Melonjak Didorong Data Sektor Jasa yang Kuat
Pasar saham China menunjukkan kenaikan signifikan pada hari Selasa, didorong oleh data sektor jasa yang menunjukkan pertumbuhan kuat pada bulan Oktober. Hal ini menambah bukti bahwa stimulus ekonomi yang digulirkan oleh pemerintah China berhasil menghidupkan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia.
Indeks Shanghai Composite berhasil menghapus kerugian awal dan melonjak 1,8%. Indeks Shenzhen Composite dan ChiNext Price Index juga mengalami kenaikan signifikan, masing-masing naik 2,7% dan 4,1% pada penutupan perdagangan siang hari. Sektor keuangan dan perangkat lunak memimpin kenaikan, dengan saham-saham seperti Citic Securities yang naik 4,85%, East Money Information yang melesat 9,9%, dan Beijing Kingsoft Office Software yang naik 5,9%.
Kenaikan ini didorong oleh data Caixin services purchasing managers index (PMI) yang menunjukkan angka 52,0 pada bulan Oktober, naik dari 50,3 pada bulan September. Para analis menyatakan bahwa ini merupakan kenaikan terbesar dalam hampir dua tahun. Angka ini sejalan dengan indikator non-manufaktur resmi China, yang meliputi sektor konstruksi dan jasa, yang kembali menunjukkan ekspansi pada bulan Oktober. Baik PMI manufaktur resmi maupun Caixin menunjukkan pertumbuhan aktivitas pada bulan lalu.
"Kenaikan substansial dalam PMI jasa dan komposit Caixin memperkuat pandangan kami bahwa ekonomi kembali mendapatkan momentum pada bulan Oktober," ujar Julian Evans-Pritchard, kepala ekonom China di Capital Economics.
Sektor properti juga memberikan dukungan terhadap indeks saham, diiringi oleh optimisme investor terhadap tanda-tanda kehidupan di pasar perumahan yang terpuruk menyusul stimulus akhir September. Penjualan rumah baru meningkat 0,9% secara tahunan pada bulan Oktober, menjadi ekspansi pertama sejak Juni tahun lalu, menurut Kementerian Perumahan China pada minggu lalu. Saham-saham seperti China Vanke naik 2,2% dan Greenland Holdings melonjak 9,9%.
Lei Meng, ahli strategi ekuitas China di UBS Securities, memperkirakan bahwa momentum naik yang didorong oleh pelonggaran kebijakan akan berlanjut dalam jangka pendek, meskipun kemungkinan akan terjadi dengan kecepatan yang lebih lambat. "Sentimen pasar saham dan harapan ekonomi riil telah berbalik setelah implementasi bertahap dari relaksasi kebijakan sejak akhir September," tulis Lei dalam sebuah catatan.
Sentimen positif diperkuat oleh pernyataan Perdana Menteri China Li Qiang pada Selasa, dalam acara China International Import Expo, yang menegaskan kembali bahwa negara tersebut tetap yakin akan mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini. "Upaya stimulus diharapkan akan terus memberikan angin segar selama beberapa bulan mendatang," tambah Evans-Pritchard dari Capital Economics.
Para investor kini menantikan lebih banyak langkah-langkah suportif yang akan keluar dari pertemuan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional yang sedang berlangsung.