Penguatan Dolar Kanada: Inflasi yang Lebih Tinggi Mengurangi Prediksi Pemotongan Suku Bunga
Penguatan Dolar Kanada: Inflasi yang Lebih Tinggi Mengurangi Prediksi Pemotongan Suku Bunga
Inflasi Kanada yang lebih tinggi dari perkiraan telah mendorong dolar Kanada untuk menguat terhadap dolar AS untuk hari kedua berturut-turut. Angka inflasi tahunan Kanada mencapai 2,0% pada bulan Oktober, meningkat dari 1,6% pada bulan September dan melampaui proyeksi ekonom sebesar 1,9%. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga gas yang lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya.
Analisis Pasar dan Reaksi Terhadap Data Inflasi
Derek Holt, kepala ekonomi pasar modal di Scotiabank, dalam sebuah catatan menyebutkan bahwa laporan inflasi yang relatif lebih tinggi ini mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga yang besar pada bulan Desember. Namun, ia juga menekankan pentingnya perkembangan selanjutnya. Pasar merespon data ini dengan peningkatan permintaan terhadap dolar Kanada.
Sebelum rilis data inflasi, pasar uang memperkirakan peluang Bank of Canada (BoC) memangkas suku bunga sebesar setengah poin persentase pada keputusan kebijakan berikutnya tanggal 12 Desember sebesar 38%. Angka ini turun menjadi 23% setelah rilis data tersebut. Pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Oktober lalu merupakan yang pertama kali terjadi dalam 15 tahun terakhir di luar masa pandemi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Dolar Kanada
Holt menambahkan bahwa data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga pada tanggal 29 November dan laporan ketenagakerjaan bulan November pada tanggal 6 Desember juga akan berpengaruh pada ekspektasi penurunan suku bunga BoC. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan dolar Kanada ke depan akan sangat bergantung pada data ekonomi Kanada yang akan datang.
Pada perdagangan hari Selasa, dolar Kanada menguat 0,3% terhadap dolar AS, mencapai nilai tukar 1.3970 per dolar AS, atau setara dengan 71,58 sen AS. Kenaikan ini melanjutkan pemulihannya dari level terendah 4,5 tahun pada hari Jumat di angka 1.4105.
Pergerakan Harga Minyak dan Pasar Obligasi
Harga minyak, salah satu ekspor utama Kanada, turun 0,2% menjadi $69,01 per barel. Penurunan ini dipengaruhi oleh dimulainya kembali produksi di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia, yang sedikit mengimbangi kekhawatiran investor terhadap eskalasi perang Rusia-Ukraina. Meskipun demikian, dampaknya terhadap dolar Kanada relatif terbatas.
Sementara itu, imbal hasil obligasi Kanada bergerak lebih tinggi di seluruh kurva. Imbal hasil obligasi 10 tahun naik 1,6 basis poin menjadi 3,294%, sementara selisih antara imbal hasil obligasi 10 tahun Kanada dan AS menyempit 4,6 basis poin, menjadi sekitar 109 basis poin yang menguntungkan obligasi AS. Pergerakan ini mencerminkan sentimen pasar terhadap prospek ekonomi Kanada dan kebijakan moneter BoC.
Kesimpulan dan Prospek Ke Depan
Penguatan dolar Kanada menunjukkan respon pasar terhadap data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, yang mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga yang signifikan oleh BoC. Namun, prospek ke depan masih bergantung pada data ekonomi penting yang akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang, termasuk data PDB dan laporan ketenagakerjaan. Pergerakan harga komoditas, khususnya minyak, juga akan terus mempengaruhi nilai tukar dolar Kanada. Oleh karena itu, para pelaku pasar perlu mencermati perkembangan data ekonomi makro dan geopolitik untuk memprediksi pergerakan dolar Kanada selanjutnya. Ketidakpastian yang masih ada menuntut kewaspadaan dan analisis yang lebih mendalam.