Penurunan Harga Gandum dan Dampaknya terhadap Pasar Pertanian Global

Penurunan Harga Gandum dan Dampaknya terhadap Pasar Pertanian Global

Tren Menurun Harga Gandum di Chicago Board of Trade

Harga gandum untuk pengiriman September mengalami penurunan sebesar 0,6% menjadi $5,38 1/2 per bushel di Chicago Board of Trade (CBOT) pada hari Selasa. Penurunan ini menandai penurunan untuk sesi perdagangan ketujuh dari delapan sesi terakhir, beriringan dengan tren penguatan dolar AS. Harga kedelai untuk pengiriman November juga turun 0,5% menjadi $10,02 1/2 per bushel, sementara harga jagung untuk pengiriman Desember naik sedikit, 0,3%, menjadi $4,19 1/4 per bushel.

Analisis Penyebab Penurunan Harga Gandum

Virginia McGathey dari McGathey Commodities mencatat bahwa penurunan harga gandum dipengaruhi oleh dua faktor utama: musim panen dan penguatan dolar AS. Ia menjelaskan bahwa dolar AS yang lebih kuat merugikan penjualan ekspor biji-bijian. Selain itu, secara historis, harga biji-bijian memang cenderung mengalami penurunan pada periode ini dalam setahun.

Kondisi Tanaman AS dan Prospek Masa Depan

Laporan kemajuan panen dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menunjukkan peningkatan kondisi tanaman dalam seminggu terakhir. Kondisi jagung tetap berada pada level 74% baik atau sangat baik untuk minggu yang berakhir pada 13 Juli. Kondisi kedelai meningkat empat poin menjadi 70% baik atau sangat baik, dan gandum musim semi naik empat poin menjadi 54% baik atau sangat baik. Laporan ini mengonfirmasi bahwa cuaca yang menekan harga biji-bijian selama musim panas ini justru menguntungkan pertumbuhan tanaman, dan tren positif ini diperkirakan akan berlanjut. Argus, dalam sebuah catatan, menyatakan bahwa kondisi cuaca tetap menguntungkan untuk tanaman jagung, kedelai, dan gandum musim semi di Amerika Serikat.

Hambatan Panen di Rusia: Sebuah Faktor Penting

SovEcon, dalam sebuah catatannya, menyebutkan bahwa panen gandum di Rusia jauh di bawah kecepatan tahun lalu. Hingga 11 Juli, Rusia telah memanen 11 juta ton metrik gandum, turun 56% dibandingkan panen tahun 2024 yang mencapai 24,8 juta ton. Hasil panen juga lebih rendah, terutama karena panen saat ini paling aktif di wilayah selatan Rusia yang dilanda kekeringan, seperti Rostov dan Krasnodar. Rusia, sebagai eksportir gandum terbesar di dunia, tentu saja kondisi ini akan berdampak signifikan terhadap pasokan global.

Krisis Keuangan Petani AS: Tanda-tanda Resesi

Data dari Divisi Pertanian Sistem Universitas Arkansas menunjukkan bahwa jumlah kebangkrutan petani AS tahun ini telah melampaui total kasus pada tahun 2024. Sebanyak 259 kebangkrutan dilaporkan hingga kuartal pertama 2025, lebih banyak daripada yang terjadi sepanjang tahun 2024. Ryan Loy dari Universitas Arkansas menyatakan bahwa angka kebangkrutan nasional ini menunjukkan kemunculan kembali tekanan keuangan yang pernah terjadi pada tahun 2018 dan 2019.

Prospek Pasar dan Rilis Data Mendatang

Beberapa laporan penting akan dirilis dalam beberapa hari ke depan yang akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang pasar biji-bijian. Administrasi Informasi Energi (EIA) akan merilis laporan produksi dan stok etanol mingguan pada pukul 10:30 EDT hari Rabu. USDA akan merilis laporan penjualan ekspor mingguan pada pukul 8:30 EDT hari Kamis. Sementara itu, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) akan merilis laporan komitmen pedagang mingguan pada pukul 15:30 EDT hari Jumat. Data-data ini akan menjadi acuan penting bagi pelaku pasar untuk menganalisis dan memprediksi pergerakan harga komoditas pertanian di masa mendatang. Perkembangan ini tentunya akan berdampak pada harga komoditas global dan tentunya perlu dipantau dengan cermat.