Penurunan Peringkat Kredit AS dan Dampaknya pada Pasar Global
Penurunan Peringkat Kredit AS dan Dampaknya pada Pasar Global
Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody's telah memicu gelombang reaksi di pasar global. Keputusan ini, yang menurunkan peringkat AS dari AAA menjadi Aa1, mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat mengenai memburuknya prospek fiskal negara tersebut. Kenaikan suku bunga Treasury jangka panjang dan pelemahan dolar AS menjadi beberapa dampak langsung yang terlihat.
Reaksi Pasar terhadap Penurunan Peringkat
Pasar saham AS awalnya mengalami penurunan, namun berhasil pulih dan ditutup relatif datar. Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0.32%, S&P 500 naik 0.09%, dan Nasdaq Composite naik 0.02%. Meskipun demikian, suku bunga obligasi Treasury jangka panjang menunjukkan kenaikan signifikan. Yield obligasi Treasury 30 tahun mencapai puncak 18 bulan sebelum sedikit turun, mencapai 4.934% setelah menyentuh angka tertinggi 5.037% sejak November 2023. Yield obligasi Treasury 10 tahun juga meningkat 3 basis poin menjadi 4.469%, setelah sebelumnya mencapai 4.564%, titik tertinggi sejak 11 April.
Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York, menilai penurunan peringkat Moody's lebih bersifat simbolis. Ia mencatat bahwa lembaga pemeringkat lainnya telah menurunkan peringkat AS sebelumnya. Menurutnya, kenaikan yield Treasury juga dipengaruhi faktor lain, dan pasar saham secara keseluruhan tidak terlalu bereaksi terhadap pengumuman Moody's, lebih cenderung berkonsolidasi setelah pergerakannya baru-baru ini. Penurunan peringkat ini mengikuti langkah serupa dari Fitch pada tahun 2023 dan Standard & Poor's pada tahun 2011.
Pernyataan Pejabat Pemerintah dan Bank Sentral
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, membantah penurunan peringkat tersebut melalui wawancara televisi. Sementara itu, Presiden Federal Reserve New York, John Williams, menyatakan bahwa investor "jelas" sedang mempertimbangkan opsi masa depan, namun tetap memandang AS sebagai tempat investasi yang baik, termasuk untuk aset pendapatan tetap seperti Treasury. Pernyataan ini berusaha untuk menenangkan pasar dan meyakinkan investor akan kekuatan ekonomi AS.
Dampak pada Pasar Internasional dan Komoditas
Dampak penurunan peringkat kredit AS juga terasa di pasar internasional. Indeks MSCI's gauge of stocks across the globe naik 0.20%, sementara indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 0.13%. Namun, indeks MSCI's broadest index of Asia-Pacific shares outside Japan ditutup lebih rendah sebesar 0.5%, mencerminkan beragam data ekonomi China yang menunjukkan ekonomi yang sedang berjuang. Dolar AS melemah terhadap yen Jepang, franc Swiss, dan euro, mencapai titik terendah lebih dari satu minggu.
Harga minyak mentah sedikit naik, dengan Brent crude futures naik 13 sen menjadi $65.54 per barel dan U.S. West Texas Intermediate crude naik 20 sen menjadi $62.69 per barel. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh kebuntuan dalam pembicaraan AS dengan Iran mengenai program nuklirnya, yang mengimbangi dampak dari penurunan peringkat Moody's. Harga emas juga mengalami kenaikan, dengan harga emas spot naik 0.9% menjadi $3,229.51 per ounce dan futures emas AS naik 1.5% menjadi $3,233.5.
RUU Pemotongan Pajak dan Perdagangan
Rancangan undang-undang pemotongan pajak yang disetujui oleh komite kongres memicu kekhawatiran akan peningkatan beban utang AS. Investor khawatir bahwa RUU ini akan meningkatkan beban utang lebih dari perkiraan sebelumnya, sehingga turut berkontribusi pada kenaikan yield Treasury. Sementara itu, perang tarif yang diprakarsai oleh Presiden Trump sebelumnya telah mengurangi sentimen konsumen. Analis akan memantau laporan laba dari Home Depot dan Target untuk mengetahui tren pengeluaran konsumen. Presiden Trump juga meminta Walmart untuk "menanggung tarif" setelah perusahaan ritel terbesar di dunia tersebut menyatakan akan menaikkan harga karena tarif tersebut. Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, menyatakan bahwa bank sentral mungkin hanya dapat memangkas suku bunga sebesar seperempat poin selama sisa tahun ini mengingat kekhawatiran tentang meningkatnya inflasi akibat pajak impor yang lebih tinggi. Para pemimpin keuangan dari negara-negara G7 akan berupaya menunjukkan persatuan ketika mereka bertemu minggu ini untuk membahas berbagai isu selain tarif Trump, termasuk keamanan ekonomi, Ukraina, dan kerja sama kecerdasan buatan.
Kesimpulan
Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody's merupakan peristiwa signifikan yang berdampak luas pada pasar keuangan global. Meskipun pasar saham AS menunjukkan ketahanan, peningkatan yield Treasury dan pelemahan dolar AS menjadi indikator utama dari dampak negatif keputusan tersebut. Ketidakpastian seputar RUU pemotongan pajak dan dampak perang tarif juga menambah kompleksitas situasi ekonomi global. Perkembangan selanjutnya akan menentukan sejauh mana dampak penurunan peringkat ini akan berlanjut.