Pernyataan Zelenskyy Mengenai Peran Trump dalam Mengakhiri Konflik Rusia-Ukraina
Pernyataan Zelenskyy Mengenai Peran Trump dalam Mengakhiri Konflik Rusia-Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, baru-baru ini menyatakan keyakinannya bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dapat memainkan peran penting dalam mengubah sikap Presiden China, Xi Jinping, terhadap perang di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan Zelenskyy setelah bertemu Trump di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Zelenskyy menekankan bahwa Ukraina merasakan China belum berniat mengakhiri konflik tersebut.
Sikap AS terhadap China dan India
Amerika Serikat telah menyorot China dan India sebagai negara yang berkontribusi pada kelanjutan perang Rusia-Ukraina, mengingat pembelian minyak mereka yang terus-menerus dari Moskow. Laporan Reuters sebelumnya menyebutkan bahwa Trump mendesak pejabat Uni Eropa untuk memberlakukan tarif 100% pada impor dari China sebagai upaya untuk mencegah pembelian minyak Rusia. Desakan serupa juga disampaikan kepada India. Langkah ini akan menjadi perubahan strategi yang signifikan bagi Uni Eropa, yang selama ini lebih memilih untuk mengisolasi Rusia melalui sanksi daripada tarif.
Pandangan Zelenskyy tentang India dan China
Meskipun AS menyatakan keprihatinan terhadap kontribusi New Delhi dan Beijing terhadap konflik melalui pembelian energi, Zelenskyy menyatakan keyakinannya bahwa India "sebagian besar" berpihak pada Ukraina. Ia mengakui kekhawatiran akan pasokan energi Rusia, namun optimis bahwa Trump dan sekutu Eropa akan bekerja untuk memastikan hubungan yang lebih dekat dan kuat dengan India. Zelenskyy menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan India dan mencegah perubahan sikap mereka terhadap sektor energi Rusia. Namun, ia mengakui bahwa situasi dengan China lebih kompleks, karena saat ini, dukungan terhadap Rusia tampaknya lebih menguntungkan bagi kepentingan China.
Bantahan dari Pihak China
Juru bicara Kedutaan Besar China membantah keterlibatan Beijing dalam konflik tersebut dan menyatakan bahwa China tidak memanfaatkan situasi untuk keuntungan mereka sendiri. Juru bicara, Liu Pengyu, menegaskan bahwa sejak awal krisis, China telah mempertahankan sikap yang objektif dan adil, serta terus mendorong perdamaian dan negosiasi. China menyerukan agar semua pihak terkait mematuhi tiga prinsip: tidak memperluas medan perang, tidak meningkatkan pertempuran, dan tidak menambah bara api, demi mengurangi ketegangan dan menciptakan kondisi untuk penyelesaian politik. Pihak Kedutaan Besar India di Washington belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Frustrasi Trump dan Pandangannya terhadap Perang
Trump sendiri telah lama frustrasi dengan ketidakmampuannya untuk meyakinkan Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun. Kekecewaan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, diungkapkan Trump dengan menyatakan keyakinannya bahwa Kyiv, dengan dukungan Eropa, dapat merebut kembali seluruh wilayahnya dari Moskow. Trump menyatakan bahwa perang yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun seharusnya dapat diselesaikan oleh kekuatan militer Rusia dalam waktu kurang dari seminggu, menunjukkan ketidakmampuan Rusia dalam konflik ini dan menekankan bahwa Rusia sedang menghadapi masalah ekonomi yang besar.
Respon Zelenskyy terhadap Pernyataan Trump
Zelenskyy menyebut komentar Trump mengejutkan, tetapi juga melihatnya sebagai sinyal positif dukungan AS hingga akhir konflik. Pernyataan Trump, yang menekankan potensi kemenangan Ukraina dan mengkritik kinerja militer Rusia, dianggap oleh Zelenskyy sebagai dukungan penting bagi Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia. Pernyataan ini memperkuat harapan Ukraina akan dukungan internasional yang berkelanjutan dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaan dan integritas teritorial. Sikap optimis Zelenskyy mencerminkan kebutuhan Ukraina akan dukungan internasional yang kuat dan berkelanjutan untuk melawan agresi Rusia. Ia melihat potensi peran Trump dalam mempengaruhi dinamika geopolitik, khususnya dalam mengubah sikap China, sebagai faktor penting untuk mencapai penyelesaian damai konflik. Namun, tantangan yang dihadapi tetap besar, mengingat kompleksitas geopolitik dan kepentingan yang saling bertentangan dari berbagai pihak yang terlibat dalam konflik.