Pertemuan G7 di Banff: Kesepakatan dan Tantangan Ekonomi Global

Pertemuan G7 di Banff: Kesepakatan dan Tantangan Ekonomi Global

Persatuan di Tengah Perbedaan

Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara G7 di Banff, Alberta, Kanada, menghasilkan sebuah komuniqué yang cukup panjang, menandakan adanya kesepakatan di antara negara-negara anggota meskipun terdapat perbedaan pandangan yang signifikan sebelumnya. Keraguan sempat muncul mengenai kemungkinan terbitnya komuniqué akhir, mengingat perbedaan pendapat mengenai tarif perdagangan Amerika Serikat dan keengganan Washington untuk menyebut perang Rusia di Ukraina sebagai ilegal. Namun, setelah perundingan selama tiga hari, para peserta akhirnya menandatangani dokumen tersebut. Menteri Keuangan Kanada, Francois-Philippe Champagne, menyatakan bahwa G7 telah menemukan titik temu pada isu-isu global yang paling mendesak, mengirimkan sinyal persatuan tujuan dan tindakan kepada dunia.

Mengatasi Imbalance Ekonomi Global dan Tekanan dari China

Komuniqué tersebut menekankan perlunya pemahaman bersama tentang bagaimana "kebijakan dan praktik non-pasar" merusak keamanan ekonomi internasional. Meskipun tidak secara eksplisit menyebut China, referensi dari AS dan negara-negara G7 lainnya terhadap kebijakan dan praktik non-pasar seringkali ditujukan pada subsidi negara China dan model ekonomi yang berorientasi ekspor. Dokumen ini menyerukan analisis konsentrasi pasar dan ketahanan rantai pasokan internasional. Pernyataan dalam komuniqué tersebut menekankan pentingnya persaingan yang adil dan pendekatan yang terkoordinasi secara luas untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan oleh negara-negara yang tidak mematuhi aturan yang sama dan kurang transparan. Hal ini menunjukkan kekhawatiran G7 terhadap praktik-praktik ekonomi yang dianggap tidak adil dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi global.

Sanksi terhadap Rusia dan Dukungan untuk Ukraina

Pertemuan G7 juga membahas usulan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina. Salah satu usulan yang dibahas adalah menurunkan batas harga minyak mentah Rusia yang dipimpin G7 sebesar $60 per barel, mengingat harga minyak mentah Rusia saat ini berada di bawah angka tersebut. Para peserta G7 mengecam apa yang disebut sebagai "perang brutal yang berkelanjutan" Rusia terhadap Ukraina dan menyatakan bahwa jika upaya untuk mencapai gencatan senjata gagal, mereka akan mengeksplorasi semua opsi yang memungkinkan, termasuk "peningkatan sanksi lebih lanjut." Mereka juga berjanji untuk bekerja sama guna memastikan bahwa negara-negara yang membiayai perang Rusia tidak akan berhak mendapatkan manfaat dari rekonstruksi Ukraina. Ini merupakan pernyataan penting yang menegaskan komitmen G7 untuk mendukung Ukraina dan menjatuhkan sanksi kepada negara-negara yang membantu Rusia. Aset kedaulatan Rusia di yurisdiksi G7 akan tetap dibekukan hingga Moskow mengakhiri perang dan membayar kerusakan yang telah ditimbulkannya terhadap Ukraina.

Perbedaan Pendapat Mengenai Tarif dan Batas Harga Minyak

Meskipun terdapat kesepakatan umum, beberapa perbedaan pendapat tetap muncul. Salah satunya adalah perbedaan pendapat mengenai penurunan batas harga minyak Rusia. Seorang pejabat Eropa menyatakan bahwa Amerika Serikat "tidak yakin" tentang hal itu, sementara pejabat Kementerian Keuangan AS belum memberikan tanggapan. Pertemuan tersebut juga membahas tarif yang dikenakan Amerika Serikat pada mitra dagang utama, namun rincian pembahasan tersebut tidak diungkapkan. Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS menyatakan bahwa Menteri Scott Bessent bermaksud untuk mendesak sekutu G7 agar fokus pada penyeimbangan kembali ekonomi global untuk melindungi pekerja dan perusahaan dari "praktik tidak adil" China. Kedutaan Besar China di Ottawa belum memberikan komentar terkait hal ini.

Tantangan Perdagangan Elektronik dan Barang-barang De Minimis

Komuniqué juga mengakui peningkatan pengiriman paket internasional "de minimis" bernilai rendah yang dapat membebani sistem bea cukai dan pengumpulan pajak, serta digunakan untuk penyelundupan narkoba dan barang terlarang lainnya. Penggunaan pengecualian bebas bea de minimis untuk paket yang nilainya di bawah $800 telah dieksploitasi oleh perusahaan e-commerce China, termasuk Shein dan Temu. Ini menunjukkan tantangan baru dalam regulasi perdagangan internasional di era ekonomi digital dan perlunya kolaborasi internasional untuk mengatasi masalah ini. Kesimpulannya, pertemuan G7 di Banff menunjukkan upaya untuk mencapai kesepakatan di tengah perbedaan pandangan yang signifikan. Namun, tantangan ekonomi global, termasuk tekanan dari China, perang di Ukraina, dan perkembangan perdagangan elektronik, tetap menjadi agenda utama yang memerlukan kerja sama dan koordinasi yang berkelanjutan dari negara-negara G7.