Pertemuan G7 di Banff: Upaya Mencari Konsensus di Tengah Perbedaan Pendapat

Pertemuan G7 di Banff: Upaya Mencari Konsensus di Tengah Perbedaan Pendapat

Pertemuan para pemimpin keuangan dari Kelompok Tujuh negara industri (G7) di Banff, Alberta, Kanada, pada hari Rabu lalu diwarnai upaya meredakan perselisihan terkait tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Mereka berupaya mencari titik temu untuk menjaga kelangsungan forum G7. Para peserta menyatakan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G7 berupaya mengeluarkan komunike bersama yang mencakup isu-isu non-tarif, termasuk dukungan untuk Ukraina, ancaman dari kebijakan ekonomi non-pasar negara-negara termasuk Tiongkok, dan pemberantasan kejahatan keuangan serta perdagangan narkoba.

Tekanan untuk Menghindari Perpecahan

Para pemimpin keuangan ingin menghindari perpecahan kelompok yang serupa dengan pertemuan G7 yang diselenggarakan Kanada pada tahun 2018, di masa jabatan pertama Trump. Saat itu, tarif baja dan aluminium yang diterapkan Trump, serta penolakan AS terhadap penyebutan perubahan iklim dalam pernyataan bersama, membuat penerbitan komunike bersama menjadi mustahil. Pertemuan tersebut, yang digambarkan sebagai "G6 plus satu", berakhir dengan Kanada, Jepang, Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia menyatakan "keprihatinan dan kekecewaan yang bulat" atas tarif Trump.

Meskipun tarif Trump jauh lebih luas kali ini, sumber-sumber G7 menyatakan ada upaya untuk menemukan kompromi dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Menteri Ekonomi dan Keuangan Italia, Giancarlo Giorgetti, menyatakan melalui media sosial bahwa Italia terus berupaya agar komunike kompromi akhir dapat dicapai, langkah yang dianggapnya sangat penting. Namun, sumber-sumber delegasi G7 menyatakan masih belum jelas apakah para pemimpin dapat menyepakati rumusan bahasa dalam komunike bersama.

Perdebatan Mengenai Komunike Bersama

Salah satu sumber dari Eropa menyebutkan, misalnya, pejabat AS ingin menghapus kalimat yang menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai "ilegal" dari draf komunike. Delegat juga akan membahas kemungkinan penurunan batas harga minyak mentah Rusia yang ditetapkan G7 sebesar $60 per barel. Salah satu pejabat menyatakan bahwa diskusi mengenai batas harga tersebut diperkirakan akan berlangsung alot. Uni Eropa mendorong penurunan tingkat harga tersebut sebagai bagian dari paket sanksi ke-18 terhadap Rusia yang bertujuan untuk menyasar energi Rusia dan pembiayaan penghindaran sanksi. Seorang pejabat Eropa lainnya menekankan pentingnya kesepakatan atas komunike tersebut, mengatakan bahwa kegagalan mencapai kesepakatan akan menjadi hal yang serius mengingat hanya ada tujuh negara dalam kelompok tersebut.

Peran Menentukan Scott Bessent

Partisipasi Bessent dalam pertemuan dan upayanya untuk mencari titik temu memberikan sedikit kelegaan bagi kelompok tersebut. Seorang pejabat Eropa menggambarkan Bessent sebagai pejabat yang paling politis dan fleksibel di pemerintahan AS. Disebutkan bahwa Bessent bersikap terbuka dan tidak kaku selama makan malam, dan menyatakan keinginan untuk mencari solusi. Negosiasi mengenai pernyataan bersama diperkirakan akan berlanjut hingga Rabu malam dan Kamis pagi. Juru bicara Kementerian Keuangan AS menolak berkomentar mengenai perundingan G7.

Sumber AS yang mengetahui posisi Bessent menyatakan pada hari Senin bahwa penerbitan pernyataan bersama bergantung pada apakah hal itu memenuhi prioritas AS. Bessent juga mengadakan pertemuan bilateral dengan mitra G7 dan bertemu dengan Menteri Keuangan Jerman yang baru, Lars Klingbeil, pada Rabu pagi. Sumber Jerman di pertemuan G7 menggambarkan diskusi tersebut sebagai pertukaran yang terbuka dan konstruktif yang berlangsung lebih lama dari yang direncanakan, dan kedua pria itu sepakat untuk bertemu lagi di Washington setelah Bessent menyampaikan undangan. Bessent juga bertemu dengan Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato dan diperkirakan akan bertemu kemudian dengan Menteri Keuangan Kanada Francois-Philippe Champagne.

Tarif AS dan Pertemuan Bilateral

Meskipun diskusi tersebut diperkirakan akan berfokus pada tarif baru Trump yang tinggi, sumber AS menyatakan bahwa tidak akan ada kesepakatan perdagangan bilateral yang diumumkan pada pertemuan G7. Jepang, Jerman, Prancis, dan Italia semuanya menghadapi potensi penggandaan bea masuk AS menjadi 20% atau lebih pada awal Juli. Inggris telah menegosiasikan kesepakatan perdagangan terbatas yang membuat mereka dikenakan tarif AS sebesar 10% untuk sebagian besar barang, dan Kanada sebagai tuan rumah masih berjuang dengan bea masuk terpisah 25% yang dikenakan Trump pada banyak ekspornya. Situasi ini menunjukkan kompleksitas hubungan ekonomi antar negara G7 dan tantangan dalam mencapai konsensus di tengah perbedaan kepentingan nasional.