Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat di Kuartal Ketiga

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat di Kuartal Ketiga

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga tahun ini mencapai 4,95% secara tahunan, melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Angka ini sedikit di bawah ekspektasi para analis yang memperkirakan pertumbuhan 5%.

Konsumsi Rumah Tangga Melambat

Konsumsi rumah tangga, yang menyumbang sekitar setengah dari PDB Indonesia, tumbuh 4,91% secara tahunan di kuartal ketiga, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 4,93% di kuartal kedua. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan pengeluaran untuk barang-barang seperti pakaian dan perumahan.

Investasi Meningkat

Di sisi lain, investasi tumbuh 5,15% secara tahunan, menjadi yang tercepat dalam satu tahun terakhir. Peningkatan ini didorong oleh investasi di ibu kota baru dan proyek infrastruktur lainnya.

Pengeluaran Pemerintah dan Ekspor Meningkat

Pengeluaran pemerintah dan ekspor juga mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi di kuartal ketiga.

Pandangan Ekonomi

"Angka pertumbuhan kuartal ketiga sesuai dengan ekspektasi kami, di mana pertumbuhan investasi dan peningkatan ekspor mengimbangi pelemahan konsumsi rumah tangga," kata ekonom DBS Bank, Radhika Rao.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pertumbuhan PDB sepanjang tahun diperkirakan mencapai sekitar 5%. "Kami akan terus mendukung konsumsi rumah tangga dan juga investasi," ujar Airlangga. "Kami berharap dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun."

Pemerintah berencana untuk mempertahankan insentif yang sudah ada, seperti pembebasan pajak atas penjualan properti tertentu, untuk mendukung konsumsi. Selain itu, pemerintah juga sedang merumuskan kebijakan untuk membantu industri padat karya menghindari PHK.

Dampak terhadap Kebijakan Moneter

Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga pada September untuk mendukung perekonomian. Kemudian, pada Oktober, BI mempertahankan suku bunga karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang kembali menekan nilai tukar rupiah.

Data PDB kuartal ketiga mendukung prediksi DBS Bank bahwa BI akan kembali memangkas suku bunga pada kuartal ini, dengan asumsi nilai tukar rupiah stabil.

Nilai tukar rupiah ditutup 0,13% lebih kuat pada hari Selasa, pulih dari level terlemahnya sejak Agustus yang terjadi sebelumnya pada hari itu.