Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama Kazakhstan: Rosatom Memimpin Konsorsium Internasional
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama Kazakhstan: Rosatom Memimpin Konsorsium Internasional
Pilihan Rosatom dan Teknologi VVER-1200
Agensi energi atom Kazakhstan pada Sabtu lalu mengumumkan bahwa perusahaan nuklir milik negara Rusia, Rosatom, telah terpilih untuk memimpin konsorsium internasional dalam membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di negara tersebut. Keputusan ini diambil setelah evaluasi terhadap berbagai proposal yang diajukan, termasuk dari China National Nuclear Corporation (CNNC), serta perusahaan-perusahaan dari Perancis dan Korea Selatan. Direktur Utama Rosatom, Alexei Likhachev, menyambut baik keputusan Kazakhstan ini dan menyatakan bahwa PLTN yang akan dibangun akan menggunakan teknologi reaktor VVER-1200 Generasi 3+, teknologi canggih dan efisien yang dikembangkan di Rusia dan telah digunakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Reaktor VVER-1200 ini dipilih karena dianggap sebagai solusi paling optimal dan menguntungkan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak Kazakhstan terhadap berbagai aspek, termasuk keamanan, pelatihan personel, dan kriteria lainnya.
Lokasi dan Kapasitas PLTN
Pembangkit listrik tenaga nuklir yang terdiri dari dua reaktor ini direncanakan akan dibangun di desa Ulken, sekitar 400 kilometer barat laut Almaty, ibu kota komersial Kazakhstan. Proyek ini merupakan bagian dari rencana ambisius Kazakhstan untuk mencapai kapasitas nuklir sebesar 2,4 gigawatt pada tahun 2035. Langkah ini menandai kembalinya Kazakhstan ke dalam dunia energi nuklir setelah penonaktifan reaktor BN-350 di tepi Laut Kaspia pada tahun 1999. Meskipun kaya akan minyak dan gas, Kazakhstan saat ini masih bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai sumber energi utama, yang kemudian dilengkapi oleh pembangkit listrik tenaga air dan sektor energi terbarukan yang terus berkembang.
Kerjasama Rusia dan Kazakhstan: Dukungan Pemerintah dan Investasi
Pemerintah Rusia memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam kunjungannya ke Kazakhstan pada November lalu, telah membahas peningkatan hubungan energi dan industri antara kedua negara, termasuk peran Rosatom dalam proyek-proyek berskala besar di Kazakhstan. Bahkan, dalam sebuah artikel untuk surat kabar Kazakhstanskaya Pravda, Putin menyatakan kesiapan Rosatom untuk terlibat dalam proyek-proyek besar di Kazakhstan. Dukungan ini juga terlihat dari upaya Rosatom untuk menarik pembiayaan ekspor negara dari Federasi Rusia untuk proyek ini. Keputusan untuk membangun PLTN ini juga telah disetujui melalui referendum pada bulan Oktober lalu, menunjukkan dukungan publik terhadap proyek tersebut, meskipun ada kritik dari sebagian masyarakat yang prihatin dengan keterlibatan Rusia di tengah konflik di Ukraina.
Rosatom: Keunggulan Teknologi dan Pengalaman
Rosatom, yang dibentuk melalui dekrit kepresidenan pada tahun 2007, mengklaim sebagai satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki semua teknologi siklus bahan bakar nuklir, mulai dari penambangan uranium dan penelitian nuklir hingga pembangunan, pengisian bahan bakar, dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir. Keunggulan teknologi dan pengalaman Rosatom dalam membangun dan mengoperasikan PLTN di berbagai negara menjadi pertimbangan utama Kazakhstan dalam memilih perusahaan tersebut. Meskipun belum diumumkan secara resmi, Rosatom diyakini akan melibatkan perusahaan-perusahaan lain dalam konsorsium yang akan dibentuk untuk membangun PLTN di Kazakhstan. Rincian lebih lanjut mengenai perusahaan-perusahaan yang terlibat, serta biaya dan jadwal proyek, masih belum diungkapkan.
Masa Depan Energi Kazakhstan: Diversifikasi dan Kemandirian Energi
Pembangunan PLTN pertama di Kazakhstan menandai tonggak penting dalam upaya diversifikasi energi dan peningkatan kemandirian energi negara tersebut. Sebagai salah satu produsen uranium terbesar di dunia, Kazakhstan kini mengambil langkah untuk memanfaatkan sumber daya alamnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan energi domestik. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi Kazakhstan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Namun, proyek ini juga menimbulkan tantangan, termasuk memastikan keamanan dan keselamatan PLTN, serta pengelolaan limbah nuklir. Kazakhstan perlu memastikan bahwa proyek ini dijalankan dengan standar keselamatan tertinggi dan memperhatikan aspek lingkungan. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memastikan keberlanjutan energi dan kesejahteraan masyarakat Kazakhstan.