Rekor Baru Wall Street: Optimisme Kebijakan Moneter dan Tekanan Inflasi yang Melemah

Rekor Baru Wall Street: Optimisme Kebijakan Moneter dan Tekanan Inflasi yang Melemah

Pasar saham Amerika Serikat mencatat rekor baru pada hari Rabu, didorong oleh kenaikan harga saham perusahaan-perusahaan besar (megacap). Investor semakin yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kembali melonggarkan kebijakan moneternya bulan depan.

Sentimen Positif dari Pelemahan Inflasi dan Pasar Kerja

Salah satu faktor pendorong optimisme pasar adalah tanda-tanda bahwa tarif impor AS belum sepenuhnya berdampak pada harga konsumen. Hal ini menjadi angin segar bagi investor yang tengah mencermati dampak ketidakpastian perdagangan terhadap perekonomian. Meskipun data menunjukkan tekanan harga yang mendasarinya tengah meningkat, pasar juga memperhitungkan kelemahan terbaru di pasar kerja dan perombakan di Federal Reserve. Faktor-faktor ini menguatkan ekspektasi akan langkah dovish (longgar) dari bank sentral pada bulan September.

Para pelaku pasar kini sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurut CME's FedWatch Tool. Angka ini meningkat dari 89,2% pada minggu lalu. Bank sentral terakhir kali menurunkan biaya pinjaman pada bulan Desember. "Kami cukup yakin bahwa akan ada setidaknya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September," kata Thomas Hayes, ketua Great Hill Capital LLC di NY, seraya menambahkan bahwa The Fed harus merespons kelemahan pasar tenaga kerja.

Kinerja Indeks Saham Utama

Pada pukul 09:59 ET, Dow Jones Industrial Average naik 379,32 poin (0,86%) menjadi 44.839,44. S&P 500 naik 28,17 poin (0,44%) menjadi 6.474,20, dan Nasdaq Composite naik 84,32 poin (0,39%) menjadi 21.766,23. Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 mengalami kenaikan, dipimpin oleh sektor barang konsumsi discretionary yang naik 1,1%, dengan saham Amazon.com dan Tesla masing-masing naik lebih dari 1,5%. Dow Jones hanya kurang dari 1% dari rekor tertinggi sepanjang masa, sementara indeks Russell 2000, yang melacak perusahaan small-cap yang sensitif terhadap suku bunga, naik 0,8% hingga mencapai titik tertinggi enam bulan.

"Penurunan suku bunga juga akan membantu (perusahaan small-cap) untuk merefinansi beban utang mereka, yang sangat positif bagi banyak saham yang tertinggal dan belum bergerak banyak dalam pergerakan besar dari posisi terendah April," tambah Hayes. Indeks volatilitas CBOE (VIX), yang sering disebut sebagai pengukur ketakutan Wall Street, turun menjadi 14,46 – titik terendah sejak Januari.

Fokus pada Pernyataan Kebijakan dan Laporan Keuangan

Pada akhir hari, investor akan mencermati pernyataan sejumlah pembuat kebijakan, terutama Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee – anggota voting Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tahun ini. Laporan keuangan juga menjadi fokus perhatian. CoreWeave, yang didukung oleh Nvidia, anjlok 12% setelah operator pusat data AI tersebut melaporkan kerugian bersih kuartalan yang lebih besar dari perkiraan.

Perhatian juga tertuju pada perkembangan kesepakatan bagi hasil pendapatan China yang ditandatangani pemerintah AS dengan pembuat chip seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices. Gedung Putih menyatakan kesepakatan ini dapat diperluas ke perusahaan lain di sektor tersebut. Saham Nvidia datar, sementara Advanced Micro Devices naik 5,8%. Paramount Skydance melonjak 19% dan naik lebih dari 24% minggu ini setelah memenangkan hak siar eksklusif untuk Ultimate Fighting Championship selama tujuh tahun.

Geoplotik dan Pergerakan Pasar

Dalam geoplotik, Donald Trump dan para pemimpin Eropa diperkirakan akan mengadakan pertemuan virtual tentang konflik Rusia-Ukraina, dua hari sebelum presiden AS bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Saham yang naik lebih banyak daripada saham yang turun dengan rasio 3,82 banding 1 di NYSE dan 2,45 banding 1 di Nasdaq. S&P 500 mencatat 32 rekor tertinggi 52 minggu baru dan dua rekor terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 110 rekor tertinggi baru dan 36 rekor terendah baru. Pergerakan pasar yang positif ini mencerminkan sentimen investor yang optimis terhadap prospek ekonomi dan kebijakan moneter yang lebih longgar.