Rencana Federal Reserve untuk Merileksasi Aturan Leverage: Dampak Positif bagi Bank-Bank Besar AS
Rencana Federal Reserve untuk Merileksasi Aturan Leverage: Dampak Positif bagi Bank-Bank Besar AS
Rencana Federal Reserve (The Fed) untuk merevisi aturan leverage bagi bank-bank besar di Amerika Serikat telah menimbulkan gelombang optimisme di Wall Street. Proposal yang diajukan bertujuan untuk mereformasi enhanced supplementary leverage ratio (eSLR), sebuah aturan yang mengatur seberapa banyak modal yang harus disisihkan bank terhadap aset berisiko rendah. Perubahan ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap kapasitas neraca dan modal bank-bank tersebut.
Peningkatan Kapasitas Neraca dan Modal Bank
Analisis dari berbagai perusahaan sekuritas memperkirakan bahwa rencana The Fed dapat menambah kapasitas neraca bank-bank besar AS hingga mencapai US$6 triliun. Ini merupakan angka yang sangat besar dan berpotensi untuk mendongkrak aktivitas perbankan dan pasar keuangan secara keseluruhan. Sebagai contoh, Morgan Stanley memperkirakan pelepasan modal hingga US$185 miliar bagi bank-bank yang berada dalam cakupan analisis mereka. Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan perubahan aturan ini dapat membebaskan hingga US$5,5 triliun dalam neraca bank. Kenaikan kapasitas neraca ini berdampak positif pada saham beberapa bank besar, seperti JPMorgan Chase, Morgan Stanley, Goldman Sachs, Bank of America, dan Citigroup yang mengalami kenaikan harga saham setelah pengumuman rencana tersebut. Indeks S&P 500 Banks juga mencatat peningkatan sebesar 1,4%.
Dampak terhadap Pasar Surat Utang Negara AS
Salah satu tujuan utama dari reformasi eSLR adalah untuk meningkatkan partisipasi bank dalam pasar surat utang negara AS (Treasury). Aturan eSLR sebelumnya mewajibkan bank untuk menahan modal terhadap semua aset secara setara, termasuk surat utang negara AS yang berisiko rendah. Hal ini dinilai menghambat bank untuk memegang surat utang pemerintah dan membatasi perannya dalam pasar pendanaan utama. Dengan revisi aturan ini, diharapkan bank-bank akan lebih bersemangat untuk berinvestasi di surat utang negara AS, meningkatkan likuiditas pasar dan menurunkan biaya pendanaan jangka pendek yang aman. Para analis Goldman Sachs, misalnya, menyatakan bahwa perubahan pada perhitungan SLR akan meningkatkan ketersediaan (dan berpotensi menurunkan biaya) pembiayaan jangka pendek yang dijamin bagi pelaku pasar, sehingga meningkatkan likuiditas di pasar keuangan, khususnya pasar Treasury AS.
Respons Positif dari Pihak-Pihak Terkait
Rencana The Fed ini disambut positif oleh para analis dan pelaku pasar. Mereka melihatnya sebagai langkah yang tepat untuk mengatasi kelemahan aturan eSLR yang sebelumnya dinilai terlalu ketat dan menghambat aktivitas perbankan. Barclays, misalnya, menyatakan bahwa kalibrasi eSLR oleh The Fed akan memberikan kapasitas yang berarti bagi sistem perbankan untuk memperluas neraca aset berisiko rendah. Mereka juga menambahkan bahwa pemanfaatan kapasitas leverage tersebut masuk akal selama pengembalian investasi pada aset/aktivitas berisiko rendah cukup tinggi. Reformasi ini merupakan langkah pertama dari serangkaian kemungkinan langkah deregulasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua The Fed untuk pengawasan, Michelle Bowman. Para analis Morgan Stanley bahkan memprediksi bahwa ini adalah yang pertama dari banyak proposal modal yang diharapkan selama masa jabatan Michelle Bowman.
Pertimbangan Ke depan
Walaupun rencana ini menawarkan potensi keuntungan yang signifikan bagi bank-bank besar dan pasar keuangan AS, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. Penting untuk memastikan bahwa perubahan aturan ini tidak akan menimbulkan risiko sistemik baru atau melemahkan stabilitas keuangan. The Fed perlu melakukan pengawasan yang ketat dan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa reformasi eSLR mencapai tujuannya tanpa menimbulkan konsekuensi negatif yang tidak diinginkan. Transparansi dan komunikasi yang efektif dengan publik juga sangat penting agar semua pihak memahami tujuan dan implikasi dari perubahan aturan ini. Keberhasilan reformasi ini sangat bergantung pada bagaimana The Fed mengelola dan mengawasi implementasinya. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pasar keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi AS secara keseluruhan.