Serangan Arson di Gudang Bantuan Ukraina: Persidangan Enam Terdakwa
Serangan Arson di Gudang Bantuan Ukraina: Persidangan Enam Terdakwa
Latar Belakang Kasus
Enam pria diadili di Pengadilan Old Bailey, London, atas tuduhan penyerangan arson terhadap sebuah gudang di kawasan industri timur London. Peristiwa yang terjadi pada Maret tahun lalu ini menyasar Oddisey, perusahaan yang mengirimkan paket dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, termasuk peralatan satelit dari Starlink milik Elon Musk. Jaksa penuntut, Duncan Penny, menyatakan bahwa serangan arson ini dilakukan atas perintah pengaruh asing, khususnya kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner.
Peran Kelompok Wagner dan Para Terdakwa
Penuntut mengungkapkan bahwa serangan tersebut diatur oleh Dylan Earl, yang secara sadar bertindak atas perintah Wagner Group, organisasi yang telah dilarang di Inggris Raya sebagai organisasi teroris. Earl sendiri telah mengakui tuduhan penyerangan arson yang diperberat dan mempersiapkan tindakan yang membahayakan nyawa berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional (NSA) yang baru. Penny menjelaskan bahwa Earl tampaknya bersedia melakukan "misi-misi", dengan serangan arson di Leyton sebagai yang pertama. Earl diketahui bertindak melawan kepentingan Ukraina dan untuk kepentingan Rusia.
Jake Reeves, terdakwa lain, juga mengaku bersalah atas tuduhan penyerangan arson yang diperberat dan menerima manfaat materi dari badan intelijen asing, yaitu menerima uang dari Wagner yang akan diberikan oleh dinas keamanan Rusia. Earl dan Reeves juga terlibat dalam rencana untuk melakukan serangan arson terhadap toko anggur Hedonism dan restoran Hide di distrik Mayfair, London, yang nilainya lebih dari 30 juta poundsterling (sekitar Rp 576 miliar). Rencana tersebut juga melibatkan penculikan pemiliknya, seorang aktivis anti-Putin yang secara aktif mengirimkan bantuan ke Ukraina. Pesan-pesan antara Earl dan Reeves menunjukkan rencana untuk membawa pemilik restoran tersebut kepada Earl agar dapat "diasingkan ke Rusia untuk menghadapi penjara".
Bukti dan Tuduhan
Enam terdakwa yang diadili, Paul English (61 tahun), Nii Kojo Mensah (23 tahun), Jakeem Rose (23 tahun), Ugnius Asmena (20 tahun), Dmitrijus Paulauskas (23 tahun), dan Ashton Evans (20 tahun), menghadapi tuduhan yang berbeda. Paul English, Nii Kojo Mensah, Jakeem Rose, dan Ugnius Asmena membantah tuduhan penyerangan arson yang diperberat. Sementara Dmitrijus Paulauskas dan Ashton Evans membantah mengetahui tentang tindakan teroris tetapi gagal mengungkapkan informasi tersebut.
Jaksa Penuntut menunjukkan bukti berupa pesan-pesan antara para terdakwa yang menunjukkan keterlibatan mereka, rekaman kamera keamanan, dan rekaman dari ponsel mereka yang menunjukkan para terdakwa pergi ke gudang dan memulai kebakaran dengan bensin. Meskipun para terdakwa mungkin tidak menyadari dimensi politik dari insiden tersebut, motif mereka diduga didorong oleh keserakahan untuk mendapatkan klaim asuransi yang diperkirakan lebih dari 1 juta poundsterling (sekitar Rp 192 miliar).
Aktivitas Rusia dan Wagner Group
Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Inggris telah menuduh Rusia atau agen-agennya berada di balik sejumlah plot mata-mata dan misi sabotase di Inggris dan seluruh Eropa. Kepala mata-mata domestik Inggris mengatakan bahwa agen-agen Rusia berusaha untuk menimbulkan "kekacauan". Kremlin telah membantah tuduhan ini, dan kedutaan besarnya di London menolak keterlibatan dalam kebakaran gudang, dengan mengatakan bahwa pemerintah Inggris berulang kali menyalahkan Rusia atas segala sesuatu yang "buruk" yang terjadi di Inggris.
Wagner Group, yang terlibat dalam bagian awal perang Rusia di Ukraina, berada di bawah komando langsung pemerintah Rusia. Penuntut menjelaskan bahwa meskipun para terdakwa mungkin termotivasi oleh keserakahan, aksi mereka merupakan bagian dari operasi yang lebih besar yang dilakukan atas perintah Wagner. Peristiwa ini menyorot meningkatnya kekhawatiran tentang aktivitas yang disponsori negara di Inggris dan dampak global dari konflik di Ukraina.
Kesimpulan dan Lanjutan Persidangan
Persidangan yang diperkirakan berlangsung hingga lima minggu ini menjadi sorotan penting dalam konteks hubungan yang tegang antara Inggris dan Rusia. Bukti yang disajikan oleh jaksa penuntut akan menjadi pusat perhatian dalam menentukan tingkat keterlibatan para terdakwa dan sejauh mana Wagner Group berperan dalam insiden ini. Hasil persidangan ini berpotensi memiliki implikasi yang luas pada upaya untuk memerangi kegiatan yang disponsori negara dan melindungi infrastruktur kritis.