Serangan terhadap Rumah Sakit di Gaza: Krisis Kesehatan yang Memburuk

Serangan terhadap Rumah Sakit di Gaza: Krisis Kesehatan yang Memburuk

Serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza telah memicu kecaman internasional yang meluas. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, dengan tegas menyerukan penghentian serangan terhadap rumah sakit di Gaza menyusul serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit dan penggerebekan di rumah sakit lainnya dalam beberapa hari terakhir. Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun X-nya, menekankan situasi kritis yang dihadapi sistem kesehatan di wilayah tersebut.

Rumah Sakit Menjadi Medan Perang

"Rumah sakit di Gaza sekali lagi menjadi medan perang, dan sistem kesehatannya berada di bawah ancaman serius," tulis Tedros. Pernyataan ini menggambarkan realita mengerikan yang dihadapi penduduk Gaza, di mana tempat-tempat yang seharusnya menjadi benteng keselamatan justru menjadi target serangan. Kejadian ini bukan hanya pelanggaran HAM yang serius, tetapi juga menghambat upaya penyelamatan dan perawatan medis bagi warga sipil yang terluka dan membutuhkan pertolongan. Akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat memprihatinkan.

Serangan terhadap Al Wafa dan Kamal Adwan Hospital

Insiden serangan terhadap Rumah Sakit Al Wafa di Kota Gaza pada Minggu lalu menjadi sorotan utama. Serangan yang dilakukan oleh militer Israel, yang menurut klaim mereka menargetkan militan Hamas, mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia, menurut laporan Pertahanan Sipil Palestina. Kejadian ini menyoroti betapa rapuhnya keselamatan warga sipil di tengah konflik bersenjata. Rumah Sakit Al Wafa, seperti fasilitas kesehatan lainnya, seharusnya menjadi tempat perlindungan, bukan target serangan.

Tidak hanya Al Wafa, Rumah Sakit Kamal Adwan juga menjadi sasaran. Lebih dari 240 warga Palestina, termasuk puluhan staf medis, ditahan oleh pasukan Israel pada hari Jumat. Di antara mereka adalah Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya. Militer Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai pusat komando operasi militer Hamas, dan mereka yang ditangkap diduga sebagai militan. Abu Safiya ditahan untuk diinterogasi karena diduga sebagai anggota Hamas. Penangkapan terhadap staf medis secara signifikan mengganggu operasional rumah sakit dan kemampuannya untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan.

Tanggapan WHO dan Nasib Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan

Tedros, yang pekan lalu nyaris menjadi korban serangan Israel di bandara utama Yaman, mendesak pembebasan segera Abu Safiya. Ia juga mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Al-Ahli juga telah menghadapi serangan. Pengalaman pribadi Tedros yang nyaris menjadi korban serangan udara semakin memperkuat seruannya untuk menghentikan kekerasan terhadap fasilitas kesehatan.

WHO dan mitra-mitranya telah berupaya memberikan bantuan kemanusiaan. Mereka telah mengirimkan pasokan medis dasar, makanan, dan air ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan memindahkan 10 pasien kritis ke Rumah Sakit Al Shifa. Namun, bahkan dalam upaya penyelamatan ini, empat pasien ditahan selama proses pemindahan. Tedros mendesak Israel untuk memastikan bahwa kebutuhan dan hak perawatan kesehatan mereka dipenuhi.

Korban Jiwa dan Dampak Kematian di Gaza

Jumlah korban jiwa akibat serangan militer Israel di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 sangat mengkhawatirkan. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 45.514 warga Palestina telah tewas dan 108.189 lainnya terluka. Angka ini mencerminkan skala tragedi kemanusiaan yang sedang terjadi dan mendesak perlunya penyelesaian konflik secara damai dan penghentian kekerasan.

Situasi ini menuntut tindakan tegas dari komunitas internasional untuk memastikan perlindungan warga sipil dan fasilitas kesehatan di Gaza. Serangan terhadap rumah sakit merupakan pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan tidak dapat dibiarkan begitu saja. Perlu adanya tekanan internasional yang kuat untuk mengakhiri kekerasan, membuka akses bantuan kemanusiaan secara penuh, dan memastikan pertanggungjawaban atas pelanggaran HAM yang terjadi. Hentikan serangan terhadap rumah sakit. Rakyat Gaza membutuhkan akses perawatan kesehatan. Bantuan kemanusiaan harus dapat menjangkau mereka. Gencatan senjata harus segera terwujud.