Tragedi Kematian di Gaza: Akibat Penyerangan Saat Mengakses Bantuan Kemanusiaan

Tragedi Kematian di Gaza: Akibat Penyerangan Saat Mengakses Bantuan Kemanusiaan

Kesaksian Pilu dari Keluarga Korban

Kesedihan menyelimuti keluarga-keluarga di Khan Younis, Gaza, setelah kehilangan orang-orang terkasih mereka dalam peristiwa tragis pada 15 Juni 2025. Maria Othman, seorang perempuan yang kehilangan pamannya, menceritakan detik-detik terakhir kehidupan sang paman. "Di al-Alam, paman saya berkata, 'Ayo kita pergi'. Ia mengangkat kepalanya, ditembak, dan jatuh ke tanah," kenangnya dengan suara bergetar. "Ia pergi untuk mengambil bantuan. Kami ingin makan, kami tidak punya apa-apa. Ia pergi dan terluka. Kami membawanya ke rumah sakit, dan ia syahid hari ini." Kisah Maria hanyalah satu dari sekian banyak kesedihan yang menimpa warga Gaza. Kehilangan orang terkasih yang berusaha memenuhi kebutuhan dasar hidup menjadi luka mendalam bagi masyarakat yang tengah berjuang.

Pembantaian di Titik Distribusi Bantuan

Insiden memilukan ini terjadi di tengah upaya warga Gaza untuk mengakses bantuan kemanusiaan yang didistribusikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah lembaga yang didukung Amerika Serikat. Laporan dari otoritas kesehatan setempat menyebutkan bahwa setidaknya 25 warga Palestina tewas akibat tembakan dan serangan udara Israel pada hari Minggu tersebut. Yang lebih mengerikan, setidaknya lima dari korban tewas berada di dekat dua titik distribusi bantuan GHF. Di Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza tengah, petugas medis melaporkan setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat tembakan Israel saat mereka berupaya mendekati lokasi bantuan GHF di dekat koridor Netzarim. Dua korban jiwa lainnya ditemukan tewas dalam perjalanan menuju lokasi bantuan di Rafah, selatan Gaza. Serangan udara di kota Beit Lahiya, utara Gaza, juga menewaskan tujuh warga sipil lainnya.

Sistem Distribusi Bantuan yang Bermasalah

GHF mulai mendistribusikan paket makanan di Gaza pada akhir Mei setelah Israel secara sebagian mencabut blokade total yang berlangsung hampir tiga bulan. Ironisnya, upaya untuk mendapatkan bantuan justru menjadi jebakan maut bagi banyak warga Palestina. Sejumlah besar warga Palestina telah tewas dalam penembakan massal hampir setiap hari saat mencoba mendapatkan makanan. Situasi ini semakin memprihatinkan karena PBB menolak sistem distribusi baru yang didukung Israel, dengan alasan sistem tersebut tidak memadai, berbahaya, dan melanggar prinsip-prinsip kemanuan yang netral. Ketidakmampuan akses bantuan yang aman dan terjamin ini semakin memperburuk penderitaan warga Gaza yang telah lama terkepung.

Ketiadaan Tanggapan Resmi dari Pihak Israel

Hingga saat ini, pihak militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait insiden berdarah ini. Keheningan ini semakin menambah keprihatinan dan kemarahan masyarakat internasional. Peristiwa ini menunjukkan betapa rapuhnya kehidupan warga sipil di Gaza dan betapa besarnya tantangan dalam menyediakan bantuan kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan. Ketidakmampuan akses bantuan yang aman dan terjamin, yang seharusnya menjadi hak dasar setiap manusia, menjadi masalah serius yang harus segera mendapatkan perhatian dunia.

Konsekuensi dari Blokade dan Konflik

Insiden ini menyoroti dampak mematikan dari blokade yang diberlakukan Israel selama bertahun-tahun terhadap Gaza. Blokade tersebut telah menciptakan situasi kemanusiaan yang mengerikan, membatasi akses warga terhadap makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya. Konflik yang terus berulang hanya memperparah keadaan, menjadikan warga sipil sebagai korban utama. Ketiadaan solusi damai yang komprehensif dan adil menjadi akar penyebab penderitaan yang berkepanjangan ini. Peristiwa penembakan massal terhadap warga sipil yang berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan merupakan bukti nyata dari kegagalan sistem internasional dalam melindungi warga sipil dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman dan bermartabat. Dunia internasional harus mendesak diakhirinya blokade dan penyelesaian konflik secara damai untuk mencegah terulangnya tragedi kemanusiaan seperti ini. Perlu ada upaya nyata dan terkoordinasi untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga Gaza dengan cara yang aman, efektif, dan sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Kehidupan manusia di Gaza harus dihargai dan dilindungi, terlepas dari konflik yang sedang berlangsung.